Beksan Ajisaka: Partisipasi Keraton Yogyakarta dalam Peringatan Hari Tari Dunia
Tanggal 29 April selalu diperingati sebagai Hari Tari Dunia (World Dance Day). Kawedanan Hageng Punakawan Kridhamardawa Keraton Yogyakarta tahun ini kembali berpartisipasi dalam perayaan Hari Tari Dunia yang rutin digelar oleh ISI Surakarta. Dalam gelaran World Dance Day 2022-24 Jam Menari yang bertema “Menari Membingkas Renyap”, Keraton Yogyakarta menampilkan Beksan Ajisaka di Pendapa Agung GPH Djojokusumo Institut Seni Indonesia Surakarta pada Jumat (29/04).
“Beksan Ajisaka yang merupakan Yasan Dalem (karya Sultan) Sri Sultan Hamengku Bawono Ka 10 ini sebenarnya sudah sejak lama kami persiapkan untuk ditampilkan di perayaan World Dance Day. Akan tetapi, baru bisa terwujud pada 2022 ini, setelah dua tahun pandemi dan akhirnya pada tahun ini bisa dibilang sudah cukup melandai untuk kasus hariannya, jadi sudah mendapat Lilah Dalem (persetujuan dari Sultan) untuk bisa pentas langsung di ISI Surakarta,” terang KPH Notonegoro, Penghageng KHP Kridhamardawa.
Beksan Ajisaka merupakan Beksan Kakung (tari putra) pertama yang diciptakan sejak Sri Sultan Hamengku Bawono Ka 10 bertakhta. Tari ini diilhami dari Serat Ajisaka yang ditulis sendiri oleh Ngarsa Dalem sebagai esensi pemaknaan dibalik aksara Jawa (Ha Na Ca Ra Ka, dst). Aksara Jawa yang sarat makna ajaran luhur selanjutnya dijadikan edukasi jati diri manusia sebagai ciptaan yang paling sempurna.
Beksan Ajisaka diperagakan oleh 10 penari putra; 8 penari sebagai wadya (punggawa) dan 2 penari sebagai tokoh Ajisaka. Delapan penari punggawa berawal dari konsep beksan sekawanan (4 penari putra) namun dibawakan dalam dua pasang. Dua penari yang berperan sebagai Ajisaka merepresentasikan nilai ketuhanan dan nilai kemanusiaan.
Penampilan Beksan Ajisaka disaksikan oleh masyarakat secara terbatas di lokasi dan melalui kanal YouTube ISI Surakarta Official serta Hari Tari Dunia ISI Surakarta pada pukul 21.00 WIB.
Perayaan World Dance Day 2022-24 Jam Menari pada tahun ini digelar dengan konsep hibrida (daring dan luring) dengan menghadirkan gelar karya 40 kelompok/komunitas seni; webinar, orasi budaya, tari masterpiece dari ISI Surakarta, dan tentunya tari keraton. Selain Keraton Yogyakarta, terdapat pula penampilan dari Keraton Kasunanan Surakarta, Pura Mangkunegaran, dan Pura Pakualaman.
“Kami senang, tahun ini bisa kembali berpartisipasi dalam peringatan World Dance Day 2022-24 Jam Menari di ISI Surakarta. Kami dari KHP Kridhamardawa juga setuju dan satu visi dengan panitia 24 Jam Menari tahun ini yang mengambil tema ‘Menari Membingkas Renyap’. Sesuai dengan tema, kami juga berharap tak hanya kepada para insan tari, namun untuk seluruh lapisan masyarakat, agar segera bangkit dari tidur nyenyaknya selama dua tahun terakhir akibat pandemi. Semoga dunia bisa kembali bergeliat dan gumregah,” tutup KPH Notonegoro.
MOST READ
- Pentas Wayang Wong Gana Kalajaya, Perkuat Hubungan Diplomatik Indonesia-India
- Peringati Hari Musik Sedunia, Keraton Yogyakarta Gelar Royal Orchestra dan Rilis Album Gendhing Soran Volume 1
- Talk Show: Kendhangan Ketawang Gaya Yogyakarta dan Launching Kendhangan Ketawang
- Bojakrama, Pameran Jamuan di Keraton Yogyakarta Usai Digelar
- Tetap Patuhi Prokes, Pembagian Ubarampe Gunungan Garebeg Besar Digelar Terbatas