Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat Peringati Hadeging Nagari ke-276
Setiap tanggal 29 Jumadilawal dalam kalender Jawa, Keraton Yogyakarta memperingati salah satu hari bersejarah, yakni Hadeging Nagari atau berdirinya Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Peringatan tersebut merupakan yang ke-276, tepatnya pada Jumat, 23 Desember 2022.
Rangkaian peringatan Hadeging Nagari diawali dengan berziarah ke Kagungan Dalem Puroloyo Pajimatan Imogiri pada Kamis (22/12) atau 28 Jimawal Ehe 1956. Rombongan Kanca Kaji dan Kanca Pengulon berangkat dari Kawedanan Pengulon pukul 09.00 WIB. Setibanya di Paseban Kedhaton Kasuwargan, rombongan bersiap untuk sugengan dan pembacaan doa bersama. Selanjutnya, prosesi ziarah ditutup dengan menabur bunga di pusara pendiri Kesultanan Yogyakarta, mendiang Sri Sultan Hamengku Buwono I.
Masih pada hari yang sama, sekitar pukul 18.30 WIB, KRT Drs. H. Zhuban Hadiningrat, Kanca Kaji Selusin, Abdi Dalem Kanca Suranata serta KH Misbahul Munir beranjak dari Kawedanan Pengulon menuju Kagungan Dalem Masjid Gedhe untuk memulai acara pengajian. Tim hadrah membuka dengan pembacaan maulid dan dilanjutkan oleh Kanca Kaji mendaraskan pembacaan Dulkadiran. Acara ini ditutup dengan mujahadah dan pembacaan doa yang dipimpin oleh KH Misbahul Munir.
Hari kedua, Jumat (23/12) atau 29 Jimawal Ehe 1956, selepas subuh, agenda berlanjut dengan dengan Sema’an Al-Qur’an sampai memasuki waktu isya di Kagungan Dalem Masjid Gedhe. Lantunan ayat-ayat Al-Qur’an berkumandang sepanjang hari itu berlangsung dengan penuh khidmat hingga khatam.
Pukul 20.00 WIB, puncak acara dibuka dengan Sabda Dalem secara virtual di Kagungan Dalem Masjid Gedhe. “Tepatlah kiranya apabila peringatan Hadeging Nagari ke-276 ini dimaknai sebagai momentum untuk bertawakal dan introspeksi seiring berbagai peristiwa yang dialami oleh bangsa ini, khususnya sepanjang tahun 2022. Beberapa peristiwa memang melahirkan rasa suka dan bahagia. Namun kita jangan pula lena bahwa ketetapan hidup dunia fana adalah menjalani setiap peristiwa seiring berbagai coba untuk diserap hikmahnya,” tutur Sri Sultan Hamengku Bawono Ka 10.
Selanjutnya, diadakan pengajian dan doa bersama yang dipimpin oleh Habib Zaid bin Abdurrahman bin Yahya (Yaman). Pengajian ini masih berlangsung secara terbatas dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube Kraton Jogja, dengan demikian masyarakat dapat turut serta dalam panyengkuyung donga dari kediaman masing-masing.
Sri Sultan berharap melalui peringatan ini, masyarakat terutama di Yogyakarta untuk selalu memancarkan semangat kebaikan “ngangsu kawruh” dan “welas asih”.
MOST READ
- Pentas Wayang Wong Gana Kalajaya, Perkuat Hubungan Diplomatik Indonesia-India
- Peringati Hari Musik Sedunia, Keraton Yogyakarta Gelar Royal Orchestra dan Rilis Album Gendhing Soran Volume 1
- Talk Show: Kendhangan Ketawang Gaya Yogyakarta dan Launching Kendhangan Ketawang
- Bojakrama, Pameran Jamuan di Keraton Yogyakarta Usai Digelar
- Tetap Patuhi Prokes, Pembagian Ubarampe Gunungan Garebeg Besar Digelar Terbatas