GKR Mangkubumi dan KPH Wironegoro Mewisuda 317 Abdi Dalem
Bertempat di Kagungan Dalem Bangsal Kasatriyan pada Selasa Wage (23/05) atau 03 Dulkangidah Ehe 1956, Keraton Yogyakarta menggelar Wisudan Abdi Dalem. Sebanyak 317 Abdi Dalem Keraton Yogyakarta yang terdiri dari 224 Abdi Dalem Reh Punakawan dan 93 Abdi Dalem Reh Keprajan menjalani wisuda. Abdi Dalem yang diwisuda dari Reh Punakawan terdiri dari 9 Sipat Bupati, 23 Sipat Wedana, 12 Penewu, 48 Lurah, 45 Bekel Tuwa, 65 Bekel Anom, dan 22 Jajar. Sedangkan dari Reh Keprajan terdiri dari 13 Sipat Bupati, 15 Riya Bupati, 34 Wedana, 10 Penewu, 7 Lurah, 4 Bekel Tuwa, dan 10 Bekel Anom.
Prosesi wisuda dimulai pukul 10.00 WIB dan dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Meski status tanggap darurat covid-19 sudah dicabut, seluruh wisudawan dan wisudawati yang menerima Serat Kekancingan tetap mematuhi protokol kesehatan. Abdi Dalem yang diwisuda menerima Serat Kekancingan berupa sertifikat resmi dari keraton yang berisi pernyataan kenaikan pangkat atau pemberian kedudukan. Serat tersebut diserahkan oleh GKR Mangkubumi dan KPH Wironegoro.
Pada kesempatan ini, KMT Wisaya Utama, SE., selaku perwakilan dari wisuda Abdi Dalem, membacakan pesan dengan diberikannya Serat Kekancingan ini untuk semua para wisudawan dan wisudawati madep mantep tansah sumanggem (siap sedia dengan yakin dan satu tujuan). Sebagai abdi budaya dan Abdi Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun agar senantiasa menjaga, meluhurkan, melestarikan kebudayaan dari Keraton Yogyakarta yang penuh dengan lambang, simbol serta filosofi dan juga menjadikan para Abdi Dalem mempunyai watak budi pekerti luhur.
Prosesi wisuda kemudian ditutup dengan pembacaan Sabda Dalem oleh GKR Mangkubumi serta memberikan selamat kepada seluruh Abdi Dalem sekaligus mengharap agar dapat melaksanakan tugasnya masing-masing dengan sebaik-baiknya.
“Pekenira sedaya kapitajeng ndherek nglestantunake kabudayaan adiluhung sewahu ing madyaning pasrawungan ageng, kawiwitan saking salebeting Karaton Dalem, Sumrambahe dhumateng Daerah Istimewa Yogyakarta serta minggahe dhumateng Negari Republik Indonesia”. Secara garis besar cuplikan Sabda Dalem tersebut mengungkap pesan bahwa Abdi Dalem harus dapat menjadi agen serta pelestari budaya ketika berinteraksi dengan orang lain, mulai dari dalam keraton, serta pada lingkup yang lebih luas yakni Daerah Istimewa Yogyakarta dan Rebuplik Indonesia pada umumnya.
MOST READ
- Pentas Wayang Wong Gana Kalajaya, Perkuat Hubungan Diplomatik Indonesia-India
- Peringati Hari Musik Sedunia, Keraton Yogyakarta Gelar Royal Orchestra dan Rilis Album Gendhing Soran Volume 1
- Talk Show: Kendhangan Ketawang Gaya Yogyakarta dan Launching Kendhangan Ketawang
- Bojakrama, Pameran Jamuan di Keraton Yogyakarta Usai Digelar
- Tetap Patuhi Prokes, Pembagian Ubarampe Gunungan Garebeg Besar Digelar Terbatas