Rombongan Kedutaan Besar Swiss Terkesima Melihat Keraton Yogyakarta
Kamis (3/8), Rombongan Kedutaan Besar Swiss untuk Indonesia, Timor-Leste, dan ASEAN berkunjung ke Keraton Yogyakarta. Rombongan yang terdiri dari Mr Ignaizo Cassis (Federal Councillor, Head of Federal Department of Foreign Affairs), Mr. Olivier Zehnder (Ambassador of Switzerland to Indonesia, Timor-Leste, and ASEAN), Mr. Cedric Stucky (Personal Advisor to Federal Councillor Cassis), Mr. Michael Steiner (Head of Media at Communication), diterima oleh Penghageng KHP Nitya Budaya GKR Bendara dan Wayah Dalem RM Gustilantika Marrel Suryokusumo tepat pukul 11.30 WIB. Turut mendampingi Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu DIY, Agus Priono, M.Ec.
Di dalam kunjungan terbatas tersebut, rombongan Kedutaan Besar Swiss diajak untuk berkeliling keraton dengan didahului menikmati suguhan gelaran wayang kulit di Bangsal Srimanganti. Usai menyaksikan wayang, rombongan diajak menuju ruang daur hidup untuk menyaksikan berbagai prosesi adat pernikahan yang divisualisasikan dalam koleksi.
“Berbagai koleksi yang terpasang di dalam vitrin, semua khusus untuk putri Sultan. Gelang bermotif naga dan batik dengan ornamen hias bermotif emas (kampuh) menjadi salah satu ciri Royal Wedding di Keraton Yogyakarta,” jelas GKR Bendara kepada Mr Ignaizo Cassis.
Rombongan begitu terkesan melihat keindahan motif-motif batik dan busana berhiaskan benang-benang emas yang digunakan oleh Pengantin Jawa di Keraton Yogyakarta. Mr Ignaizo Cassis mengungkapkan kekagumannya akan tradisi yang masih dilestarikan dan dilakukan sama persis urutannya seperti pendahulu sebelumnya. Selain itu, sentuhan digital juga diapresiasi, sehingga mempermudah masyarakat untuk mengakses informasi koleksi batik. Kekaguman juga ditunjukkan dengan mendokumentasikan setiap detail dari koleksi yang disaksikan. Ia berharap agar kekayaan budaya ini dapat lebih banyak diketahui oleh masyarakat dunia salah satunya dengan merencanakan agenda pameran di Swiss atau negara-negara Eropa lainnya.
Dari ruang daur hidup, GKR Bendara mengajak rombongan menuju Pameran Temporer Narawandira: Keraton, Alam, dan Kontinuitas. Sebelum menuju ke ruang pamer, rombongan sempat diajak melihat ruang konservasi koleksi.
Di ruang pamer Narawandira, GKR Bendara menjelaskan keterlibatan keraton dalam menjaga kelestarian alam. Di sisi lain, pemanfaatan ruang vegetasi di keraton masih cukup tinggi sebagai bagian dari keperluan upacara adat, keperluan medis, hingga dapur. Pameran Narawandira menjadi penutup dari kunjungan rombongan Kedutaan Besar Swiss di keraton. Akhir kunjungan ditutup dengan santap siang di kawasan Tirtodipuran.
MOST READ
- Pentas Wayang Wong Gana Kalajaya, Perkuat Hubungan Diplomatik Indonesia-India
- Peringati Hari Musik Sedunia, Keraton Yogyakarta Gelar Royal Orchestra dan Rilis Album Gendhing Soran Volume 1
- Talk Show: Kendhangan Ketawang Gaya Yogyakarta dan Launching Kendhangan Ketawang
- Bojakrama, Pameran Jamuan di Keraton Yogyakarta Usai Digelar
- Tetap Patuhi Prokes, Pembagian Ubarampe Gunungan Garebeg Besar Digelar Terbatas