Bangsal Srimanganti Kembali Jadi Ruang Ekspresi Seni Anak-Anak

Sabtu (27/07), Kagungan Dalem Bangsal Srimanganti tampak lebih ramai daripada biasanya. Lalu lalang Abdi Dalem yang bertugas maupun anak-anak berkostum wayang orang, serta para pengunjung area Museum Kedhaton Keraton Yogyakarta memadati Bangsal Srimanganti sejak sebelum pukul 09.00 WIB. Semua berfokus untuk menampilkan dan menyaksikan Wayang Wong Anak lakon Sang Mintaraga yang dipersembahkan oleh Kawedanan Kridhamardawa dalam Pentas Paket Wisata Srimanganti.

002

“Sudah dua tahun ini, Pentas Paket Wisata Srimanganti pada bulan Juli selalu dipersiapkan menjadi edisi spesial Bulan Anak Nasional dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional yang bertepatan tanggal 23 Juli. Sebulan penuh yang pentas di Srimanganti adalah anak-anak dan remaja,” papar KPH Notonegoro, Penghageng Kawedanan Kridhamardawa.

001

Pementasan Uyon-uyon serta tarian setiap hari Selasa dibawakan oleh anak-anak dan remaja yang tergabung dalam Karawitan Anak Candra Sumirat, Kulon Progo (02/07); Omah Cangkem Mataraman, Bantul (09/07); Karawitan SD Muhammadiyah Sapen Kota Yogyakarta (16/07); Sanggar Tunas Budaya, Gunungkidul (23/07); dan Olifant School Yogyakarta (30/07). Begitu pula Wayang Golek yang tampil setiap hari Rabu, diisi oleh dalang anak dan remaja seperti: Alby Ersani Widyaputra (03/07); Danendra Bintang Ramadhan (10/07); Satriya Mahawira Purnomo Aji (17/07); Daneswara Satya Swandaru (24/07); dan Djanggan Purbajati (31/07). Sedangkan untuk Wayang Kulit pada hari Kamis, para dalang anak dan remaja juga seperti: Bernandus Handaru Ganatari (04/07); Vhiko Septufitanto (11/07); Eifel Adnandhiya Dimas Nugroho (18/07); dan Alfariel (25/07) turut tampil di Bangsal Srimanganti.

003

“Hal yang menarik adalah untuk hari Jumat, pada tahun lalu kami cukup kesulitan mengajak anak-anak untuk Macapat di Bangsal Srimanganti karena memang Serat Babad Mentawis yang dibacakan ini tertulis dalam aksara Jawa. Untuk tahun 2024 ini, mulai ada anak-anak yang bisa turut macapatan di Bangsal Srimanganti dengan didampingi orang tua,” ungkap KPH Notonegoro.

005

Sehingga, paguyuban macapat seperti Paguyuban Pametri Budaya Jawi Ambarrukma Sleman (05/07); Paguyuban Sekar Manunggal Sembada Sleman (19/07); dan Paguyuban Anggara Kasih Kulon Progo (26/07) pun dalam pementasannya melibatkan para penembang cilik. Termasuk dalam sajian yang ditunggu-tunggu di akhir pekan yakni Fragmen Wayang Wong juga menghadirkan penari anak-anak. Pada Sabtu (06/07) Yayasan Pamulangan Beksa Sasminta Mardawa menghadirkan Wayang Wong Anak lakon Senggana Duta; kemudian Siswa Among Beksa (20/07) menampilkan Wayang Wong Anak lakon Srikandhi Tandhing; dan puncaknya pada Sabtu, 27 Juli 2024 adalah Wayang Wong Anak lakon Sang Mintaraga persembahan Kawedanan Kridhamardawa.

007

Tepat pukul 09.00 WIB, Abdi Dalem Wiyaga Kawedanan Kridhamardawa mulai menabuh gamelan untuk memainkan serangkaian Uyon-uyon. Beberapa tembang dolanan pun disisipkan dalam Uyon-uyon tersebut. Tak lama berselang, yang ditunggu-tunggu pun tampil di atas pendapa Bangsal Srimanganti. Adegan Kahyangan Tinjomaya membuka cerita Sang Mintaraga dengan kehadiran Sanghyang Batara Indra bersama Dewi Supraba disertai para bidadari kahyangan, semua diperankan oleh penari berusia anak dan remaja yang terdiri dari para peserta gladhi (latihan) Pamulangan Hamong Beksa—sekolah tari di Keraton Yogyakarta—, peserta didik dari sanggar-sanggar tari di Yogyakarta, serta beberapa putra putri dari Abdi Dalem Keraton Yogyakarta.

008

Kehadiran Begawan Ciptoning Mintaraga bersama puluhan cantrik dan mentrik dalam adegan Pertapan Indrakila pun disambut riuh tepuk tangan penonton. Termasuk kehadiran dua abdi kinasih Prabu Newatakawaca dari Negeri Ngima Imantaka yakni Togog dan Saraita, serta Tumenggung Mamangmurka yang berubah menjadi celeng (babi hutan) menjadi momen yang menarik hati para wisatawan.

004

Satu sentuhan yang menarik hati para penonton adalah hadirnya tokoh Ditya Kalamercu cilik saat adegan akhir yang diperankan oleh Wishakadana Candra Radipa. Candra—nama panggilannya—adalah penari termuda dalam pementasan Wayang Wong Anak lakon Sang Mintaraga. Putra dari pasangan Abdi Dalem Mataya RB Kumudhomatoyo dan Nyi MB Sarimatoyo ini baru berusia 4 tahun, namun tampak luwes menari dan berani tampil di Bangsal Srimanganti, menggunakan kostum dan rias wajah raksasa serba biru membawa senjata. Kehadiran Kalamercu cilik ini mencuri perhatian penonton dan mengundang decak kagum.

“Kami berharap dengan Pentas Paket Wisata Srimanganti Edisi Bulan Anak Nasional setiap bulan Juli ini bisa memberikan ruang bagi anak-anak untuk berekspresi serta menunjukkan minat dan bakatnya dalam dunia seni, khususnya seni tradisi Yogyakarta. Sebagai generasi penerus bangsa, anak-anak juga perlu untuk berkenalan dengan seni dan budaya adiluhung sejak dini. Itulah yang berusaha kami fasilitasi, salah satunya dengan pementasan di Bangsal Srimanganti ini,” pungkas KPH Notonegoro.