GKR Hemas Ajak Kolega Sambangi Pameran Parama Iswari
Langit cerah menyambut kedatangan Permaisuri Keraton Yogyakarta GKR Hemas yang tengah berkunjung ke Pameran Temporer Parama Iswari: Mahasakti Keraton Yogyakarta pada Senin (14/10). Pameran ini mengupas peranan permaisuri dalam berbagai lini kehidupan keraton. Bahwasanya perempuan dalam narasi sejarah keraton tidak sebatas sebagai pendamping Sultan namun juga memiliki otonomi. Sebagaimana disampaikan oleh GKR Hemas bahwa, “Peran perempuan, khususnya permaisuri di Keraton Yogyakarta sangatlah kompleks dan beragam, baik dalam konteks tradisional maupun modern. Mereka punya daulat atas dirinya, sebab mereka adalah penjaga tradisi, pendidik, serta simbol kemajuan, dan emansipasi perempuan”.
Visitasi dimulai sejak pukul 10.00 WIB dan berakhir dengan santap siang bersama. Pada kunjungan kali ini, GKR Hemas yang didampingi oleh Putri Dalem GKR Condrokirono dan GKR Bendara. Selain itu, GKR Hemas juga mengundang GKBRAA Paku Alam beserta para istri anggota Forkompimda yang pernah bertugas di Yogyakarta untuk bersama-sama menyaksikan pameran. Dipandu oleh kurator, Prameswari Dalem dan rombongan menyelami kiprah permaisuri pertama di Gedhong Kapa Timur hingga ruang terakhir di Gedhong Sarangboyo yang merekam kiprah GKR Hemas sebagai sosok multi-peran, mulai permaisuri dari Sultan yang bertakhta saat ini, ibu, nenek, hingga senator dan organisator. Anggota rombongan tak henti-hentinya melontarkan decak kagum atas narasi-narasi tentang peran para perempuan nomor satu di keraton ini. Di penghujung ruang pamer, GKR Hemas mengajak rombongan untuk mengelaborasikan sudut pandang mereka untuk menjawab pertanyaan “Bagaimana perempuan di benakmu?” yang ada di salah satu sudut dinding.
Ny. Dhani Asep (Ibu Kapolda DIY Periode 2019-2022) salah satu yang turut berpartisipasi memberikan jawaban menyampaikan, “Ini pameran yang luar biasa. Kreatifitas ini mengajarkan kita bahwa perempuan Jawa, bukan perempuan lemah namun dari istri sultan yang pertama dan semua permaisuri memiliki talenta yang berbeda. Termasuk saat ini peran dari Gusti Kanjeng Ratu Hemas. Beliau mengurus banyak hal, termasuk urusan rumah tangga hingga saat ini perannya sebagai wakil daerah di DPD. Dari Jogja untuk Indonesia.”
GKR Bendara menyampaikan ungkapan terima kasih atas berbagai apresiasi dari para kolega terhadap pameran Parama Iswari. GKR Bendara juga menambahkan bahwa pameran masih dibuka untuk umum hingga 26 Januari 2025. Masyarakat umum bisa berkunjung sesuai dengan jam buka wisata Keraton Yogyakarta. Selain itu, masyarakat juga bisa mengikuti berbagai agenda pendukung melalui akun instagram @kratonjogja.event.
MOST READ
- Pentas Wayang Wong Gana Kalajaya, Perkuat Hubungan Diplomatik Indonesia-India
- Peringati Hari Musik Sedunia, Keraton Yogyakarta Gelar Royal Orchestra dan Rilis Album Gendhing Soran Volume 1
- Talk Show: Kendhangan Ketawang Gaya Yogyakarta dan Launching Kendhangan Ketawang
- Bojakrama, Pameran Jamuan di Keraton Yogyakarta Usai Digelar
- Tetap Patuhi Prokes, Pembagian Ubarampe Gunungan Garebeg Besar Digelar Terbatas