Takatoshi Nishiwaki, Gubernur Kyoto Jalin Kerja Sama dengan Keraton Yogyakarta
Sabtu (16/11), Gubernur Kyoto Takatoshi Nishiwaki beserta rombongan bertandang ke Keraton Yogyakarta. Diterima oleh Gusti Kanjeng Ratu Condrokirono, Gusti Kanjeng Ratu Bendara, dan Kanjeng Pangeran Harya Notonegoro, rombongan Kyoto yang berjumlah 7 orang lebih dahulu diajak keliling kompleks Kedhaton. Pada momen yang bersamaan, GKR Condrokirono mengantar rombongan untuk menikmati sajian pameran akhir tahun dengan pemanduan khusus. Di dalam proses kunjungan pameran, baik Gubernur Kyoto maupun GKR Condrokirono bertukar gagasan dalam mengupayakan proses pelestarian budaya yang tidak hanya berorientasi di dalam negeri, tetapi juga dapat menjangkau seluas-luasnya.
“Keraton Yogyakarta setiap tahun memiliki dua agenda pameran, didukung dengan simposium internasional agar nilai dan khasanah budaya Jawa dapat tersampaikan seluas-luasnya. Tema pameran kali ini adalah permaisuri atau Royal Consort di Keraton Yogyakarta sejak pemerintahan Sultan Pertama hingga sekarang,” jelas GKR Condrokirono.
Setelah menikmati suguhan pameran, rombongan Kyoto menuju Bale Raos untuk santap siang sekaligus penandatangan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding) di bidang seni pertunjukan. Nota kesepahaman tersebut secara khusus dimaksudkan untuk menjalin kerja sama antara Keraton Yogyakarta dan Kyoto di bidang konser gamelan. Beberapa poin mengenai pertunjukan Yogyakarta Royal Orchestra juga dibahas sebagai bentuk pelestarian sekaligus perkembangan seni musik tradisi di keraton.
Pada agenda santap siang tersebut turut hadir representasi rombongan KADIN DIY yang dipimpin oleh Robby Kusumanegara, Wakil Ketua KADIN DIY. Kehadiran rombongan KADIN DIY memberi sinyal bahwa hubungan sister province antara DIY-Kyoto dapat dikembangkan hingga di ranah ekonomi dan bisnis.
“Rombongan Kyoto diterima di keraton dan dijamu dengan suguhan budaya dari berbagai sisi. Mereka diajak menikmati kawasan cagar budaya, pameran, dan mendapat jamuan ala keraton di Bale Raos, dan berharap agar tahun depan (2025) keraton dan DIY mampu melaksanakan misi kebudayaan ke Kyoto,” tambah Nyi RRy Noorsundari selaku edukator rombongan.
Setelah berkunjung ke keraton, rombongan Gubernur Kyoto melanjutkan kunjungan ke Pura Pakualaman, dilanjutkan dengan perjalanan menuju Candi Prambanan untuk menikmati santap malam dan menyaksikan pertunjukan Sendratari Ramayana. Pada hari sebelumnya (15/11), rombongan telah lebih dahulu diterima oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X, Gubernur DIY dengan gelaran gala dinner di Kompleks Kepatihan Yogyakarta. Pada malam tersebut, disampaikan bahwa tujuan dari kunjungan ke Yogyakarta adalah mempersiapkan peringatan 40 tahun hubungan kerja sama Sister Province antara Prefektur Kyoto dan Daerah Istimewa Yogyakarta pada 2025 mendatang.
MOST READ
- Pentas Wayang Wong Gana Kalajaya, Perkuat Hubungan Diplomatik Indonesia-India
- Peringati Hari Musik Sedunia, Keraton Yogyakarta Gelar Royal Orchestra dan Rilis Album Gendhing Soran Volume 1
- Talk Show: Kendhangan Ketawang Gaya Yogyakarta dan Launching Kendhangan Ketawang
- Bojakrama, Pameran Jamuan di Keraton Yogyakarta Usai Digelar
- Tetap Patuhi Prokes, Pembagian Ubarampe Gunungan Garebeg Besar Digelar Terbatas