Kolaborasi Peragaan Busana dan Yogyakarta Royal Choir: Nuansa Baru Pembukaan Pameran Hamongnagari

Keraton Yogyakarta kembali merayakan momentum Tingalan Jumenengan Dalem Sri Sultan Hamengku Bawono Ka 10 dengan menggelar pameran temporer. Pada peringatan kenaikan takhta kali ini, tema pameran yang diangkat adalah Hamongnagari: Aparatur Nagari Yogyakarta. Tajuk besar ini dikenalkan untuk mewartakan kekayaan aparatur negara yang terekam dalam berbagai tambo sejarah Keraton Yogyakarta. GKR Bendara, Penghageng Nitya Budaya sekaligus Ketua Panitia Pameran menyampaikan bahwa pameran Hamongnagari: Aparatur Nagari Yogyakarta merupakan wujud catatan sejarah yang akan membawa pengunjung untuk turut hanyut dalam informasi kompleks tentang tatanan pemerintahan di Yogyakarta. Di mana warisan dari kelembagaannya masih dapat disaksikan dalam toponimi kampung-kota (Yogyakarta) saat ini.

Desain Postingan 2

Sementara, Sri Sultan Hamengku Bawono Ka 10 kala membuka Pameran Hamongnagari menuturkan bahwa, “Dalam tatanan Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, Aparatur Nagari adalah representasi dari harmoni antara kepemimpinan dan rakyat. Mereka, adalah perwujudan makna Manunggaling Kawula lan Gusti, sekaligus jembatan yang menghubungkan antara kepemimpinan dengan pengabdian.” 

Desain Postingan 1

Meresapi pentingnya aparatur sebagai sebuah syarat berdirinya negara, Sultan juga mengapresiasi para Abdi Dalem atas sumbangsih mereka dalam mengabdi bagi kejayaan Yogyakarta. Di hadapan para tamu undangan dan masyarakat umum yang turut hadir di Kagungan Dalem Bangsal Pagelaran, Sri Sultan menyampaikan, “Eksistensi Keraton, termanifestasi pula dari cara aparatnya dalam membawa diri atau amongraga, sekaligus amongrasa dalam menghayati tugasnya. Untuk kesemua itu, secara khusus, saya mengungkapkan rasa terima kasih dan penghargaan, kepada setiap aparatur nagari yang telah membantu saya, sampai dengan saat ini.” Menutup sambutan pembukaan, Ngarsa Dalem menyampaikan harapan agar pameran ini dapat menjadi suluh penerang bagi kemuliaan nilai-nilai budaya yang senantiasa menyertai peradaban Keraton Yogyakarta.

Desain Postingan 5

Agenda pembukaan pameran pada tahun ini dikemas dengan nuansa yang berbeda. Jika sebelumnya agenda pembukaan diwarnai dengan pementasan Wayang Wong maupun pertunjukan Bedhaya, tahun ini para penonton disuguhi peragaan busana dari berbagai aparatur negara Keraton Yogyakarta. Acara yang dimulai sejak pukul 16.00 hingga pukul 17.30 WIB menampilkan set busana dari 15 kelompok Abdi Dalem lengkap dengan berbagai atribut yang menyertai. Prajurit Jager menjadi kelompok pertama yang unjuk diri, lalu disambung oleh Prajurit Suranata, Prajurit Langen Kusuma, Kanca Kaji, Pepatih Dalem, Abdi Dalem Palawija, Abdi Dalem Emban, Abdi Dalem Punakawan, Abdi Dalem Manggung, Abdi Dalem Priyataka, Abdi Dalem Somatali, dan ditutup oleh Abdi Dalem Srati. Istimewanya, peragaan busana ini tidak hanya diikuti oleh para Abdi Dalem, tetapi juga Wayah Dalem. RM Drasthya Wironegoro turut serta menjadi paraga yang memperagakan busana Pangeran Menggala/Kumendan atau yang dikenal Wedana Ageng Prajurit. Lenggak-lenggok para Abdi Dalem diiringi oleh acapella dari Yogyakarta Royal Choir yang dipimpin oleh Athitya Diah Natalia Monica dan Lukas Gunawan Arga Rakasiwi sebagai konduktor. 

Desain Postingan 8

Agenda pembukaan ini menjadi  ajang ngabuburit yang berbobot bagi masyarakat, sebab tidak hanya dipukau oleh beragam busana dan atribut para aparatur nagari, namun juga berbagai informasi terkait busana tersebut.

Desain Postingan 12

Selanjutnya, pameran temporer Hamongnagari dapat dikunjungi wisatawan mulai 7 Maret 2025 hingga 25 Agustus 2025, di Kompleks Kedhaton, Kagungan Dalem Museum Keraton Yogyakarta pukul 08.30 – 14.00 WIB (hari Senin tutup). Tiket masuk ke instalasi pameran sudah termasuk dalam tiket wisata ke Museum Kedhaton, yang dapat diperoleh di loket wisata kompleks Keben. 

Desain Postingan 13

Gelaran Pameran Hamongnagari akan didukung oleh berbagai agenda kegiatan yang bisa diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat, seperti Afternoon Sketch, Public Lecture (Keparak, Tedhak Loji) Lokakarya (Kristik, Blangkon, Payung), Napak Tilas (Kepatihan, Patehan, Gamelan, Namburan, Siliran, Jokteng), dan Lomba Sketsa Piala Raja. Seluruh rangkaian pameran temporer yang digelar selama 6 bulan mendatang dapat disimak melalui akun sosial media Instagram @kratonjogja dan @kratonjogja.event, Facebook Kraton Jogja, serta Twitter @kratonjogja.