Keraton Yogyakarta dalam Festival Keraton Nusantara XI
Pada tanggal 15 – 19 September 2017, Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat berperan serta dalam Festival Keraton Nusantara XI yang bertempat di Kota Cirebon, Jawa Barat. Permaisuri Sri Sultan Hamengku Bawono ka 10, GKR Hemas didampingi puteri kedua dan keempat, GKR Condrokirono dan GKR Hayu, turut hadir mewakili Keraton Yogyakarta.
Selain sebagai agenda pertemuan Raja dan Ratu Nusantara, rangkaian acara festival ini juga memfasilitasi masing-masing kerajaan untuk mengenalkan identitas diri melalui pementasan kesenian dan upacara adat, pagelaran busana, kirab agung prajurit, dan pameran benda-benda pusaka keraton. Hal ini selaras dengan tujuan festival yang diharapkan mampu menjadi media untuk mengenalkan, melestarikan, dan juga mempromosikan warisan seni budaya keraton yang ada di seluruh nusantara.
Keraton Yogyakarta berkesempatan menampilkan pertunjukkan tari dan pagelaran busana saat acara Welcome Dinner pada Jumat (15/9) bertempat di Goa Sunyaragi. Untuk pertunjukan tari dipilih dua beksan, yaitu Beksan Sugriwa - Kiswamuka dan Beksan Janaka - Suprabawati. Selepas pementasan beksan, dilanjutkan dengan peragaan beberapa busana khas keraton, diantaranya busana Pesiar, Cara Putri dan Ksatrian Ageng, Resepsi Ageng atau Agustusan, dan busana Malam Selikur.
Keesokan harinya (16/9) digelar Kirab Agung Prajurit Keraton dengan rute keberangkatan dari Alun-alun Keraton Kasepuhan berakhir di Alun-alun Kejaksan. Keraton Yogyakarta menampilkan 27 prajurit yang terdiri atas 1 prajurit perwira berpangkat panji, 12 prajurit berpangkat sersan atau dwajadara pembawa bendera, dan 14 prajurit berpangkat jajar pembawa alat musik.
Di hari yang sama, dibuka pula pameran benda-benda pusaka di Keraton Kanoman yang berlangsung hingga Senin (18/9). Keraton Yogyakarta membawa beberapa koleksi benda pusaka dari museum, seperti lambang keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, potret diri Sri Sultan Hamengku Bawono ka 10 dan permaisuri, replika prajurit, kopian manuskrip, dan 4 buah replika Ampilan Dalem.
Perhelatan ini dihadiri oleh 43 Keraton dari seluruh pulau di Indonesia dan juga beberapa tamu dari kerajaan negara tetangga, seperti Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, dan Filipina. GKR Hayu yang cukup terkesan dengan festival ini menuturkan, “Melihat secara langsung eksistensi keraton-keraton di Nusantara menyadarkan diri bahwa kita benar-benar memiliki sejarah yang sangat kaya sebelumnya, dengan berbagai macam tradisi di dalamnya.”
Beliau menyayangkan saat ini kita seakan hanya diperlihatkan tentang keseragaman hingga terkadang jadi kurang menyadari bahwa keberagaman dalam kesatuan nusantara adalah warisan yang sangat indah.
GKR Hemas sebagai perwakilan dari Keraton Yogyakarta sedang beramah tamah pada acara Festival Keraton Nusantara 2017
MOST READ
- Pentas Wayang Wong Gana Kalajaya, Perkuat Hubungan Diplomatik Indonesia-India
- Peringati Hari Musik Sedunia, Keraton Yogyakarta Gelar Royal Orchestra dan Rilis Album Gendhing Soran Volume 1
- Talk Show: Kendhangan Ketawang Gaya Yogyakarta dan Launching Kendhangan Ketawang
- Bojakrama, Pameran Jamuan di Keraton Yogyakarta Usai Digelar
- Tetap Patuhi Prokes, Pembagian Ubarampe Gunungan Garebeg Besar Digelar Terbatas