Menyambut Ramadhan dengan Waosan Macapat
Dalam rangka memasuki bulan Pasa 1951 J atau bulan Ramadhan 1439 H, Keraton Yogyakarta menyelenggarakan Waosan (pembacaan) Macapat yang dilakukan di emper Bangsal Kencana.
Pada tahun ini, buku yang dibaca adalah Babad Ngayogyakarta yang ditulis pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono VII. Naskah tersebut berkisah mengenai sejarah Kesultanan Yogyakarta. Pembacaan dimulai pada hari Selasa malam (15/5) dilakukan oleh Abdi Dalem Reh Kawedanan Hageng Punakawan Kridhamardawa bagian Lebdaswara. Pembacaan selanjutnya dilakukan pada tanggal 17, 20, 24, 28, 31 Mei, dan 4, 7, 10, 14 Juni.
Sekitar delapan Abdi Dalem membaca naskah secara bergantian tiap setengah jam, dimulai dari pukul 20.00 sampai dengan pukul 24.00. Sebelum tahun 2017, Waosan Macapat dilakukan sampai dengan pukul 03.00. Namun atas pertimbangan fisik para Abdi Dalem yang beberapa di antaranya sudah berusia lanjut, maka lama pembacaan macapat dikurangi atas perintah Sri Sultan.
“Buku yang dibaca ini adalah buku-buku yang ada di perpustakaan Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, yaitu di Kawedanan Hageng Punakawan Widyabudaya. Berupa tulisan tangan, sehingga sering-sering teman-teman ini harus hati-hati. Karena itu tulisan tangan, sehingga sering-sering banyak yang perlu dieja,” ujar KRT Projoswasono selaku salah satu Abdi Dalem yang bertugas saat itu. Ia menerangkan tantangan yang dialami saat Waosan Macapat, bahwa tidak mudah membaca aksara Jawa yang ditulis dengan tulisan tangan yang sedemikian halus. Apalagi dalam macapat, pembaca tidak sekadar melafalkan aksara yang ada namun juga dituntut untuk melagukannya dengan aturan tertentu.
KRT Wasesa Winoto selaku Penghageng KHP Kridhamardawa menjelaskan bahwa Waosan Macapat memiliki prinsip untuk menghidupkan budaya nenek moyang, “Sebab Gusti Allah dawuh marang Nabi Muhammad. Maca'a! Maca'a!” Bahwa Nabi Muhammad diperintahkan Allah untuk membaca.
Waosan Macapat di emper Bangsal Kencana ini tertutup untuk umum. Tetapi wisatawan yang ingin mengetahui lebih lanjut mengenai Waosan Macapat dapat menyaksikannya di Bangsal Srimanganti. Selama bulan Pasa, Waosan Macapat di Bangsal Srimanganti dilaksanakan setiap hari Minggu, Rabu, dan Jumat pada pukul 09.00-12.00.
MOST READ
- Pentas Wayang Wong Gana Kalajaya, Perkuat Hubungan Diplomatik Indonesia-India
- Peringati Hari Musik Sedunia, Keraton Yogyakarta Gelar Royal Orchestra dan Rilis Album Gendhing Soran Volume 1
- Talk Show: Kendhangan Ketawang Gaya Yogyakarta dan Launching Kendhangan Ketawang
- Bojakrama, Pameran Jamuan di Keraton Yogyakarta Usai Digelar
- Tetap Patuhi Prokes, Pembagian Ubarampe Gunungan Garebeg Besar Digelar Terbatas