Buku 2 – Trunajaya
TRUNAJAYA: Rias dan Busana Kagungan Dalem Beksan Trunajaya (Lawung Alit, Lawung Ageng, Sekar Medura)
Pengarang | : | RB. Gunamardawa, KRT. Suryaamisena |
Penyunting | : | RP. Purwo Guritno |
Edisi | : | Pertama |
Penerbit | : | Kridhamardawa Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat |
Ukuran | : | 24.5 x 30.5 cm |
Halaman | : | 60 Hal |
Kota Terbit | : | Yogyakarta |
ISBN | : | Dalam proses |
Beksan Trunajaya merupakan istilah yang merujuk pada tiga beksan (tarian) Yasan Dalem Sri Sultan Hamengku Buwono I meliputi Beksan Lawung Alit, Beksan Lawung Ageng, dan Beksan Sekar Medura. Ketiganya merupakan tarian sentral yang menjadi cikal bakal beragam tari putra gaya Yogyakarta. Sebagai salah satu warisan budaya leluhur, penting untuk mendokumentasikan dan membakukan beragam aspek dari Beksan Trunajaya, salah satunya mengenai aspek tata rias dan busana. Terlebih, tata rias dan busana yang digunakan untuk Beksan Trunajaya juga dapat menjadi acuan bagi tata rias dan busana untuk beksan-beksan lainnya yang sezaman, seperti Beksan Etheng, Tugu Wasesa, Guntur Segara, dan Lawung Ringgit.
Perbedaan rias dan busana umumnya hanya mengikuti perbedaan ragam gerak. Di lingkungan keraton, tata rias dan busana berkembang dari waktu ke waktu. Setiap Sultan yang berkuasa memiliki wewenang untuk menambah, mengurangi atau mengganti rias dan busana tari yang sudah ada. Memperhatikan hal tersebut, buku ini dibuat bukan hanya sebagai acuan, namun juga catatan untuk mendokumentasikan tata rias dan busana tari yang berlaku di era Sri Sultan Hamengku Bawono Ka 10, khususnya untuk rias dan busana tari kakung.
Untuk memenuhi kebutuhan Sahabat Kraton Jogja, buku elektronik (e-Book) tersebut dapat diakses bebas melalui website ini. Sedangkan, buku cetak dapat diperoleh di Kawedanan Kridhamardawa Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat atau mengajukan permohonan via email: kridhomardowo@kratonjogja.id.