Keraton Yogyakarta Luncurkan Font Baru Untuk Notasi Gendhing Gamelan
- 23-07-2020
Kawedanan Hageng Punakawan (KHP) Kridhomardowo, sebagai departemen yang mengurusi seni pertunjukan di Keraton Yogyakarta hari ini (23/7) meluncurkan font atau jenis huruf baru untuk penulisan notasi gendhing gamelan. Jenis huruf baru tersebut diberi nama Font Kridhamardawa. Font ini diharapkan bisa menyempurnakan font yang sudah ada dan lazim digunakan oleh pegiat seni karawitan.
Dibuatnya font ini berawal dari keresahan Abdi Dalem Wiyaga di Keraton Yogyakarta, yang merasa bahwa penulisan notasi gendhing dengan huruf KepatihanPro masih memiliki beberapa kekurangan. Meskipun secara penulisan simbol cukup komplit, namun huruf tersebut dirasa tipis sehingga kurang jelas terbaca khususnya untuk Abdi Dalem Wiyaga yang berusia lanjut, dan tidak memiliki versi huruf tebal. Selain itu apabila notasi gendhing dicetak, jarak antar spasi yang dihasilkan cukup jauh sehingga memakan ruang dan boros kertas. Sehingga, font Kridhamardawa dibuat untuk mengakomodir kebutuhan tersebut agar penulisan notasi lebih efektif dan efisien.
Setelah melalui berbagai proses pematangan materi, konsultasi dan diskusi dengan pegiat seni karawitan, akhirnya diluncurkan font Kridhamardawa dalam dua versi yaitu reguler dan bold (tebal). Berikut ini keunggulan font Kridhamardawa:
- Ukuran dan ketebalan karakter lebih besar, meski dengan pengaturan ukuran huruf yang sama, sehingga membantu pegiat seni karawitan yang memiliki masalah penglihatan.
- Jarak antar spasi (line spacing) lebih dekat sehingga lebih hemat ruang dan kertas hingga 40 %.
- Tanda titik bawah dan titik atas sebagai penunjuk nada rendah dan tinggi, dibuat lebih dekat dengan angka notasi, sehingga menghemat jarak spasi dan mengantisipasi tertutupnya penunjuk nada tersebut oleh simbol lainnya.
- Font Kridhamardawa memungkinkan angka plesedan (angka yang ditabuh khusus pada instrumen kenong, kempul, dan suwukan ‘berhenti’) secara otomatis mengecil ukurannya (tidak perlu dikecilkan manual seperti pada jenis font lainnya).
- Simbol untuk instrumen kolotomik (meliputi kethuk, kempyang, kenong, kempul, gong dan suwukan) dibuat lebih dekat dengan notasi balungan untuk menghemat ruang penulisan.
- Font Kridhamardawa dilengkapi dengan fitur mengecil otomatis untuk penulisan nada dengan tanda harga setengah nada pada notasi balungan. Sehingga, penulisan keseluruhan notasi bisa lebih rapi dan harmonis.
- Terdapat fitur khusus untuk mengatur jarak antara simbol untuk instrumen kolotomik dengan notasi balungan sesuai kebutuhan.
- Dalam font Kridhamardawa, simbol pengulangan (akolade) dibuat lebih mirip dengan tanda akolade yang sering digunakan pada tulis tangan di masyarakat umum.
- Font Kridhamardawa dilengkapi dengan simbol untuk menandai percepatan dan perlambatan irama pengendhang.
- Simbol suwukan versi font Kridhamardawa dibuat lebih mirip dengan simbol suwukan tulis tangan yang biasa dipakai masyarakat. Terdapat tiga versi simbol suwukan yang dapat dipakai sesuai selera dan kebiasaan masing-masing pelaku seni.
- Terdapat simbol kendhang yang lebih lengkap dan mengakomodir berbagai macam suara kendhangan yang belum ada di font sebelumnya.
- Gregel atau cengkok dalam vokal Jawa yang selama ini belum ada simbol penulisannya, pada font Kridhamardawa ini dibuat dengan mengadaptasi dari simbol acciaccatura atau grace note yang digunakan pada penulisan notasi musik barat.
KPH Notonegoro, Penghageng KHP Kridhomardowo mengungkapkan, “Font Kridhamardawa, terutama versi bold, awalnya kami buat untuk menyesuaikan kebutuhan Abdi Dalem Wiyaga yang sudah sepuh dan butuh tulisan yang lebih tebal agar dapat terbaca. Kemudian masalah borosnya ruang dan kertas dalam penulisan notasi sebelumnya, akhirnya juga menjadi perhatian utama kami. Dengan diluncurkannya font Kridhamardawa ini, semoga bisa menambah alternatif jenis huruf yang dapat dipakai untuk penulisan notasi gendhing gamelan bagi seluruh pegiat seni karawitan di seluruh dunia,” tambah KPH Notonegoro.
Bersamaan dengan peluncuran font ini, KHP Kridomardowo juga membagikan notasi Gendhing Kurmat Dalem yang menggunakan font Kridhamardawa di laman kratonjogja.id. Dengan harapan masyarakat bisa memanfaatkan salinan notasi ini sebagai materi latihan di komunitas masing-masing. Masyarakat dapat mengunduh font Kridhamardawa dan panduan penggunaan melalui akses ke pranala berikut: