Rahayu Karaton Dalem, Harapan Luhur Momentum Tingalan Jumenengan Dalem Ke-34
- 07-03-2022
Momentum Tingalan Jumenengan Dalem (Ulang Tahun Kenaikan Takhta) selalu menjadi refleksi bagi Keraton Yogyakarta. Di samping doa panjang umur bagi Sri Sultan Hamengku Bawono Ka 10, kelestarian keraton juga menjadi harapan besar pada peringatan Tingalan Jumenengan Dalem tahun ini. Semenjak pandemi covid, rangkaian upacara Tingalan Jumenengan Dalem banyak mengalami berbagai penyesuaian. Perihal utama yang menjadi perhatian adalah penerapan protokol kesehatan yang ketat serta penyelenggaraan acara yang tertutup untuk umum.
Pada tahun 2022, Tingalan Jumenengan Dalem diselenggarakan untuk memperingati 34 tahun bertakhta Sri Sultan Hamengku Bawono Ka 10 menurut kalender Jawa yang bertepatan dengan Kamis, 3 Maret 2022 (29 Rejeb, tahun Alip 1955). Sementara itu, berdasarkan tahun Masehi, Sri Sultan Hamengku Bawono Ka 10 genap bertakhta selama 33 tahun pada tanggal 7 Maret 2022.
Agenda tahunan yang dilaksanakan oleh Keraton Yogyakarta diawali sejak 27 Rejeb – 1 Ruwah, di antaranya Ngebluk (27 Rejeb/ 1 Maret), Ngapem (28 Rejeb/ 2 Maret), Sugengan (29 Rejeb/ 3 Maret), Labuhan Parangkusumo (30 Rejeb/ 4 Maret), Labuhan Lawudan Labuhan Merapi (1 Ruwah / 5 Maret). Saat upacara Ngebluk, GKR Mangkubumi selaku Penghageng Kawedanan Hageng Punakawan Parwabudaya memimpin jalannya prosesi, diikuti oleh GKR Hemas dan Sentana Dalem Putri lainnya. Sementara itu, saat upacara Ngapem, GKR Hemas hadir lebih dahulu untuk memimpin jalannya prosesi. Kelima Putri Dalem dan Sentana Dalem Putri juga terlihat hadir dalam upacara kedua tersebut. Prosesi Ngebluk dan Ngapem diselenggarakan di Bangsal Sekar Kedhaton.
Puncak agenda dari upacara Tingalan Jumenengan Dalem merupakan sugengan yang dilaksanakan di Tratag Bangsal Kencana. Sejak pagi, Kanca Pawon Sekullanggen dan Gebulen sudah menyiapkan berbagai ubarampe sugengan. Baru sekitar pukul 09.00 WIB, Abdi Dalem Widya Budaya berkumpul di Tratag Bangsal Kencana, disusul Abdi Dalem Pengulon, Kanca Kaji, dan Kanca Suranata. Tepat pukul 11.00 WIB, GKR Mangkubumi memimpin upacara sugengan bersama GKR Condrokirono. Dalam upacara sugengan, terlantun doa agar Sri Sultan, permaisuri dan keluarga panjang umur, serta permohonan agar Rahayu Karaton Dalem (keraton terus lestari) sebagai penyangga budaya Mataram.
GKR Mangkubumi mengamini bahwa kelestarian keraton saat ini tidak hanya menyoal pelestarian budaya dan nilai-nilai adiluhung, melainkan peran serta keraton dalam merespon keterbukaan zaman. Seperti halnya tahun lalu, GKR Mangkubumi menyampaikan bahwa keterbukaan keraton pada periode pemerintahan saat ini berupaya untuk dapat relevan dengan perkembangan zaman. Teknologi yang berkembang dimanfaatkan keraton untuk siar budaya yang lebih luas. Kekayaan budaya keraton baik benda maupun takbenda didokumentasikan agar masyarakat bisa mengenal, mempelajari, kemudian ikut menjaga.
Di samping upacara adat, peringatan Tingalan Jumenengan Dalem tahun ini juga menggelar simposium internasional dan pameran bertema Jayapatra: Dedikasi Yogyakarta Bagi Bangsa. Tema ini diusung sebagai upaya pemaknaan sejarah atas dedikasi dan perjuangan Yogyakarta bagi negara. Berbagai rangkaian kegiatan simposium dan pameran dapat disaksikan melalui kanal YouTube Kraton Jogja maupun media sosial @kratonjogja serta @kratonjogja.event.