Keraton Yogyakarta Peringati Khaul Ageng Sri Sultan Hamengku Buwono IX
Pada tanggal 21 Sapar Jimakir 1954 atau Kamis Pahing (08/10) malam, Keraton Yogyakarta menggelar Hajad Dalem Khaul Ageng untuk memperingati hari wafat Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Khaul Ageng diadakan untuk mendoakan, memohon ampunan dan mengingat kembali jejak perjuangan Sri Sultan Hamengku Buwono IX semasa hidup.
Prosesi dimulai dengan miyos Sri Sultan Hamengku Buwono X dan GKR Hemas di Emper Gedhong Prabayeksa. Hadir pula para Putri Dalem, Mantu Dalem, Wayah Dalem, dan kerabat Sri Sultan Hamengku Buwono IX.
Berbeda dari tahun sebelumnya, acara ini biasanya turut dihadiri oleh Abdi Dalem baik penghageng, wakil penghageng, carik, dan kahartakan masing-masing tepas atau kawedanan di keraton. Sehubungan masih dalam situasi pandemi Abdi Dalem yang hadir lebih sedikit, yakni yang menjabat sebagai penghageng. Protokol kesehatan diberlakukan sebelum memasuki area kedhaton. Semua yang hadir diharuskan mengenakan masker dan mencuci tangan terlebih dahulu.
Khaul Ageng digelar dengan sugengan dan pembacaan doa bersama yang dipimpin oleh Mas Bekel Ngabdul Wahab selaku Abdi Dalem Kanca Kaji. Lantunan zikir, sholawat, ayat-ayat Al Quran, tahlil dan doa khusus dipanjatkan untuk mendiang Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Selain itu doa juga dipanjatkan untuk Sri Sultan Hamengku Buwono X agar senantiasa diberi kesehatan serta Keraton Yogyakarta diliputi ketenteraman.
Setelah pembacaan doa, acara dilanjutkan dengan Santap Dhahar dimulai dari Sri Sultan Hamengku Buwono X. Jamuan yang disajikan berupa Kersanan Dalem (makanan kesukaan) mendiang Sri Sultan Hamengku Buwono IX, diantaranya sup lidah, nasi putih dengan lauk gecok ganem, ayam kemangi, tumis jipang jamur dan manuk nom.
Sekitar pukul 20.30 WIB, Khaul Ageng berakhir ditandai dengan jengkar Sri Sultan Hamengku Buwono X berserta GKR Hemas. Para hadirin membubarkan diri dan diperkenankan melorod jamuan seperti nasi rasulan dan aneka buah-buahan.
Kemudian pagi harinya diadakan ziarah ke makam Sri Sultan Hamengku Buwono IX oleh Utusan Dalem di Astana Saptarengga, Makam Raja-raja Imogiri.
PALING BANYAK DIBACA
- Pentas Wayang Wong Gana Kalajaya, Perkuat Hubungan Diplomatik Indonesia-India
- Peringati Hari Musik Sedunia, Keraton Yogyakarta Gelar Royal Orchestra dan Rilis Album Gendhing Soran Volume 1
- Talk Show: Kendhangan Ketawang Gaya Yogyakarta dan Launching Kendhangan Ketawang
- Bojakrama, Pameran Jamuan di Keraton Yogyakarta Usai Digelar
- Tetap Patuhi Prokes, Pembagian Ubarampe Gunungan Garebeg Besar Digelar Terbatas