Pentas Paket Wisata di Bangsal Srimanganti Kembali Digelar untuk Wisatawan
- 29-07-2022
Setelah hampir dua tahun vakum akibat pandemi, Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat melalui Kawedanan Hageng Punakawan Nitya Budaya dan Kawedanan Kridhamardawa kembali menggelar Pentas Paket Wisata Srimanganti yang diadakan rutin di Bangsal Srimanganti. Pementasan perdana digelar pada Sabtu lalu (2/7) pukul 10.00-12.00 WIB menampilkan fragmen Wayang Wong lakon Senggana Duta yang dipersembahkan oleh Kawedanan Kridhamardawa.
“Atas Dhawuh Dalem, kami dari Kawedanan Kridhamardawa diberi amanah untuk memulai dan mengelola kembali Pentas Paket Wisata di Kagungan Dalem Bangsal Srimanganti setelah hampir dua tahun berhenti karena pandemi. Karena melihat kondisi sudah mulai kondusif, dan sudah banyak pihak mulai dari sanggar-sanggar, paguyuban seni, hingga wisatawan yang menantikan pementasan di Bangsal Srimanganti, jadi kami mulai kembali per Juli 2022 ini,” ungkap KPH Notonegoro selaku Penghageng Kawedanan Kridhamardawa.
Fragmen Wayang Wong lakon Senggana Duta ini menyedot atensi yang luar biasa dari wisatawan. Area Bangsal Srimanganti dipenuhi oleh para penikmat seni pertunjukan dan wisatawan sejak pukul 09.00 WIB. Ketika pertunjukan berakhir, para wisatawan pun tampak antusias mengikuti sesi foto bersama dengan para penari di depan Regol Danapratapa.
Pementasan fragmen Wayang Wong ini pun tak hanya digelar sekali. Pada Minggu (3/7), pementasan dengan repertoar yang sama kembali digelar dan mendapatkan atensi yang tak kalah meriah dari hari sebelumnya.
“Penampilan dari Kawedanan Kridhamardawa memang menjadi pembuka untuk kembali digelarnya Pentas Paket Wisata di Bangsal Srimanganti. Namun mengingat akhir pekan berikutnya pada tanggal 9 dan 10 Juli, wisata keraton tutup karena persiapan Hajad Dalem Garebeg Besar, sehingga untuk agenda pementasan rutinnya kami mulai per Selasa, 12 Juli 2022,” papar KPH Notonegoro.
Selanjutnya, pementasan di Bangsal Srimanganti tak hanya diisi oleh Abdi Dalem Keraton Yogyakarta saja. Untuk pementasan Uyon-uyon dan Macapat, Keraton Yogyakarta juga memberikan kesempatan kepada paguyuban seni dan kelompok karawitan se-Daerah Istimewa Yogyakarta untuk tampil di keraton dengan jadwal yang telah ditentukan.
Begitu juga untuk pentas Wayang Golek dan Wayang Kulit. Selain Abdi Dalem Cerma (dalang) dari Kawedanan Kridhamardawa, beberapa perkumpulan dalang serta PEPADI (Persatuan Pedalangan Indonesia) DIY juga diberi ruang untuk tampil. Kelompok seni tari dan sanggar-sanggar tari di Yogyakarta juga diberi ruang untuk pementasan fragmen Wayang Wong pada hari Sabtu dan Minggu.
Pentas Paket Wisata Srimanganti di Keraton Yogyakarta merupakan serangkaian pergelaran rutin yang digelar untuk wisatawan. Pengunjung dapat menyaksikannya dengan membeli tiket masuk wisata Museum Kedhaton di area Keben dengan harga Rp8.000,00 (delapan ribu rupiah) untuk wisatawan domestik dan Rp15.000,00 (lima belas ribu rupiah) untuk wisatawan asing. Selama kunjungan, wisatawan tetap diwajibkan menerapkan protokol kesehatan dengan baik.
Adapun jadwal Pertunjukan Paket Wisata Srimanganti sebagai berikut:
- Selasa pukul 10.00-12.00 WIB: Uyon-uyon dan tarian
- Rabu pukul 10.00-12.00 WIB: Wayang Golek
- Kamis pukul 10.00-12.00 WIB: Wayang Kulit
- Jumat pukul 10.00-12.00 WIB: Macapat
- Sabtu & Minggu pukul 10.00-12.00 WIB: Wayang Wong/tari/sajian khusus
Informasi lebih lanjut mengenai Pentas Paket Wisata Srimanganti dapat dipantau melalui akun media sosial Instagram @kratonjogja.event. Detail jadwal pementasan akan diunggah secara berkala.
Gladhi Beksa di Bangsal Kasatriyan
Tidak hanya menggelar pentas paket wisata, Kawedanan Kridhamardawa juga kembali mengadakan gladhi beksa atau latihan menari gaya Yogyakarta di Bangsal Kasatriyan setiap hari Minggu pagi.
"Selain Pentas Paket Wisata Srimanganti, Kawedanan Kridhamardawa juga memulai kembali gladhi beksa atau latihan menari di Bangsal Kasatriyan yang juga sudah hampir dua tahun ini vakum karena pandemi. Latihan perdananya kami mulai kemarin Minggu, 17 Juli 2022 dan rencananya akan terus diselenggarakan setiap hari Minggu, seperti saat sebelum pandemi," tambah KPH Notonegoro.
Untuk mengikuti gladhi beksa, para peserta latihan wajib mengenakan busana jawa jangkep (lengkap). Ketentuan berbusana untuk laki-laki adalah dengan mengenakan pranakan telupat warna biru, iket (blangkon) berwarna dasar hitam, jarik wiron engkol dengan pengasih, tanpa alas kaki dan tanpa keris. Khusus Abdi Dalem berpangkat Bekel ke atas, boleh mengenakan keris.
Sementara peserta perempuan wajib mengenakan kebaya tangkeban hitam (tidak diperkenankan menggunakan kebaya berbahan dasar brokat), mengenakan gelung tekuk, tanpa alas kaki, tanpa perhiasan (cincin dan jam tangan diperbolehkan, subang wajib bagi perempuan yang tidak sedang hamil dan tidak dalam masa berkabung), serta mengenakan jarik dengan seredan di samping kiri. Seluruh peserta latihan baik laki-laki maupun perempuan tidak diperkenankan menggunakan jarik bermotif awisan (larangan).
"Bagi wisatawan yang berkunjung di Keraton Yogyakarta, kami persilakan untuk menyaksikan gladhi beksa di Bangsal Kasatriyan. Sangat diperbolehkan dan dengan senang hati regol kami buka. Namun, perlu menjadi catatan, karena teman-teman yang ndherek gladhi beksa ini kan mereka sedang latihan menari ya, mereka butuh konsentrasi. Jadi jika ada wisatawan yang ingin menyaksikan kami harap untuk tetap menjaga ketenangan dan tidak terlalu gaduh," tutup KPH Notonegoro.