Berbagi Berkah, Keraton Yogyakarta Bagikan 2.800 Pareden Gunungan Mulud
Keraton Yogyakarta membagikan 2.800 buah pareden Gunungan Mulud sebagai bagian dari peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 H. Pareden dibagikan oleh Putra dan Mantu Dalem, GKR Condrokirono serta KPH Notonegoro di Kagungan Dalem Bangsal Srimanganti Keraton Yogyakarta, Sabtu (08/10) pagi atau 12 Mulud Ehe 1956.
Sebagaimana pelaksanaan Garebeg pada umumnya, ubarampe pareden dibagikan ke tiga tempat yakni Keraton Yogyakarta, Pura Pakualaman, dan Kepatihan. Sebelum dibagikan, seluruh ubarampe didoakan terlebih dahulu oleh Abdi Dalem Kaji Mas Lurah Ngabdul Wahab. Inti doa yang dipanjatkan adalah harapan untuk kemakmuran keraton serta berkah kesehatan dan kesejahteraan bagi Ngarsa Dalem sekeluarga. Doa ini bersumber dari kitab lanah At-Thalibin Juz 3.
Utusan Dalem yang mengantarkan ubarampe pareden ke kompleks Kepatihan yakni KRT Widyacandra Ismayaningrat dan KMT Pura Prajawinoto. Sementara, Utusan Dalem yang bertugas ke Pura Pakualaman adalah KRT Wijaya Pamungkas dan KRT Sumarno Kusumoyudo.
KRT Widyacandra Ismayaningrat yang juga menjabat sebagai Carik Kawedanan Hageng Punakawan Nitya Budaya, mengatakan ubarampe yang dibagikan pada prosesi kali ini berjumlah 2.800 buah. “Dibagikan untuk Abdi Dalem Keraton, Kepatihan, dan Pakualaman. Semalam sebelumnya, telah dilaksanakan pula prosesi menyebar udhik-udhik oleh Ngarsa Dalem di kompleks Masjid Gedhe yaitu Pagongan Kidul, Pagongan Lor, dan di dalam Masjid Gedhe. Harapannya, tahun depan pelaksanaannya (Garebeg) sudah dapat normal kembali,” urai Kanjeng Widyacandra.
Sementara, ubarampe yang dikirimkan ke kompleks Kepatihan dan Pura Pakualaman masing-masing sebanyak dua bokor (kendi) dengan jumlah total sekitar 60 buah pareden. Ubarampe pareden di Kepatihan diterima oleh Sekretaris Daerah DIY Kadarmanta Baskara Aji. Ubarampe tersebut selanjutnya dibagikan kepada ASN Pemda DIY.
Dalam sambutannya, Sekda DIY mengatakan pareden tersebut diharapkan dapat membawa berkah bagi keluarga besar Pemda DIY dan Kepatihan. “Perlambang ini adalah tandha tresna kepada masyarakat, khususnya kepada pegawai di Kepatihan. Ini (pareden) adalah simbolisasi dari keraton harapannya mendatangkan kesejahteraan di kalangan pegawai dan masyarakat,” jelasnya. Sedangkan ubarampe di Pura Pakualaman diterima GPH Indrokusumo dan dibagikan kepada internal Pura Pakualaman serta para Abdi Dalem.
PALING BANYAK DIBACA
- Pentas Wayang Wong Gana Kalajaya, Perkuat Hubungan Diplomatik Indonesia-India
- Peringati Hari Musik Sedunia, Keraton Yogyakarta Gelar Royal Orchestra dan Rilis Album Gendhing Soran Volume 1
- Talk Show: Kendhangan Ketawang Gaya Yogyakarta dan Launching Kendhangan Ketawang
- Bojakrama, Pameran Jamuan di Keraton Yogyakarta Usai Digelar
- Tetap Patuhi Prokes, Pembagian Ubarampe Gunungan Garebeg Besar Digelar Terbatas