Wayang Wong Rama Nitis, Sajian Penutup Pameran Sumakala
- 10-02-2023
Minggu (29/1), Pameran Sumakala, Dasawarsa Temaram Yogyakarta resmi ditutup. Dibuka pada akhir 2022, Pameran Sumakala menyita banyak perhatian dari pengunjung secara luas. Pasalnya sejak 29 Oktober 2022 hingga ditutup pada 29 Januari 2023, Pameran Sumakala dikunjungi lebih dari 38.200 wisatawan domestik dan 1672 wisatawan mancanegara. Jumlah kunjungan ini menjadi apresiasi tersendiri bagi keraton. Di samping minat generasi muda pada sejarah yang tinggi, kunjungan pariwisata berbasis budaya saat ini masih mendapat tempat khusus di masyarakat. Hal tersebut dibuktikan pula dengan antusias masyarakat dalam keikutsertaan agenda pendukung pameran, seperti virtual tur, napak tilas peristiwa Geger Sepehi, hingga lomba sengkalan. Di sisi lain, apresiasi masyarakat dalam setiap pertunjukan wayang orang yang selalu penuh menambah giat pelestarian seni pertunjukan tradisional makin tinggi.
Meski menghadirkan narasi sejarah yang cukup berjarak dengan kondisi hari ini, Pameran Sumakala berhasil memberi gambaran terhadap rentang waktu 10 pascaperistiwa Geger Sepehi. Pemeran tersebut telah membawa pengunjung pada masa-masa pemulihan pascapenjarahan besar-besaran. Memori pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono III (1810-1814) dan Sultan Hamengku Buwono IV (1814-1822) juga dijelaskan sebagai periode pembangunan sosial budaya usai guncangan sosial yang terjadi. Pembangunan fisik kota kerajaan bukan menjadi pilihan bagi kedua Sultan.
Keberhasilan dari penyelenggaraan pameran tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak. Dalam sambutan penutupan, GKR Bendara menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak. “Terima kasih teruntai pada Kawedanan Kridhamardawa, Kawedanan Tandha Yekti, Kawedanan Radya Kartiyasa dan berbagai kawedanan lain yang selalu mendukung gelaran pameran. Terima kasih pula pada rekan-rekan media dan teman-teman komunitas,” ungkap Gusti Bendara.
Di tengah kemegahan Bangsal Sri Manganti, penutupan Pameran Sumakala dihadiri lebih dari 350 undangan. Beberapa undangan berasal dari kerabat Sultan, sementara undangan lainnya merupakan masyarakat umum. Dalam agenda penutupan pameran tersebut, seluruh tamu disuguhi gelaran Wayang Wong lakon Rama Nitis. Lakon tersebut bercerita tentang Sang Hyang Wenang saat memberikan pesan kepada Batara Guru, bahwa sudah tiba saatnya Prabu Ramawijaya, Lesmana dan Wara Sinta segera menitis ke Prabu Kresna, Arjuna dan Wara Sembadra. Perihal tersebut juga disampaikan dari Batara Guru ke Batara Narada dan Batara Brama. Akhirnya keduanya turun ke dunia untuk menemui Prabu Ramawijaya dan Batara Kresna. Sementara itu, peperangan telah terjadi di antara prajurit kera Pancawati melawan prajurit Pandhawa Dwarawati, hingga akhirnya Batara Narada dan Batara Brama melerainya. Batara Narada lantas berpesan kepada para prajurit kera agar rela mati dibakar oleh Batara Brama, bahwa pengabdiannya dianggap telah selesai di dunia, sedangkan Prabu Ramawijaya bertiga harus segera menitis di Prabu Kresna bertiga.
Tepat pukul 22.00 WIB, gelaran Wayang Wong lakon Rama Nitis menandai berakhirnya pameran. Seluruh penonton fokus dalam menyaksikan adegan demi adegan Wayang Wong mengapresiasi dengan tepuk tangan meriah. Pameran Sumakala, Dasawarsa Temaram Yogyakarta resmi ditutup.