Momentum Isra Mikraj, Keraton Yogyakarta Gelar Hajad Dalem Yasa Peksi Burak
- 20-02-2023
Yasa Peksi Burak merupakan sebuah tradisi Jawa yang masih dilestarikan oleh Keraton Yogyakarta sebagai upacara peringatan Isra Mikraj Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Agenda ini digelar setiap tanggal 27 Rejeb menurut kalender Sultan Agung. Tahun ini bertepatan pada Jumat Wage, 17 Februari 2023 atau 27 Rejeb Ehe 1956. Upacara kembali dilaksanakan dalam suasana yang lebih hidup seperti sebelum pandemi covid dan menjadi media berkumpulnya Putri Dalem bersama Sentana Dalem Putri (kerabat Sultan). Upacara yang berlangsung di Bangsal Sekar Kedhaton ini bersifat kekeluargaan khusus putri. “Yasa Peksi Burak tahun ini dapat menjadi awal yang baik bagi generasi yang lebih muda agar tidak hanya mengenal tradisi leluhur, namun juga dapat meneruskannya kepada generasi selanjutnya, serta tidak lupa menjaga ikatan silaturahmi antar anggota keluarga,” demikian harapan GKR Mangkubumi.
Sesuai tradisi, upacara terdiri dari 3 bagian: pembuatan miniatur burung Peksi Burak, yang dipercaya menjadi wahana suci Kanjeng Nabi Muhammad SAW dalam perjalanan ke surga; dilanjutkan dengan perarakan rangkaian Peksi Burak dan kelengkapannya dari Kedhaton menuju Masjid Gedhe; dan puncak acara berlangsung pengajian di Kagungan Dalem Masjid Gedhe.
Pagi hari sekitar pukul 09.00 WIB, GKR Mangkubumi mengawali upacara dengan menyusun rangkaian pohon buah tempat bertenggernya Peksi Burak, didampingi oleh GKR Bendara. GKR Condrokirono dan GKR Maduretno bersama Sentana Dalem Putri mengupas kulit jeruk bali yang akan dibentuk menjadi burung Peksi Burak. Para kerabat lainnya merangkai kuncup bunga melati dan kantil sebagai hiasan pohon buah.
Peksi Burak (peksi dalam bahasa Jawa, artinya burung) dirangkai dari potongan kulit jeruk bali yang dibentuk menyerupai kepala, leher, badan, dan sayap buraq. Peksi Burak kemudian disusun di atas pohon buatan yang terbuat dari rangka bambu menyerupai guci setinggi 1 meter. Pohon buah ini disusun dari rangkaian 8 jenis buah-buahan (dari bawah ke atas secara berurutan disusun atas pisang raja berpasangan, rambutan, manggis, jeruk, apel, sawo, jeruk bali yang sudah dikupas, dan salak), serta untaian tebu yang dikupas dan diiris-iris setebal 4 cm. Bagian atasnya ditutup dengan rimbunan daun kemuning yang dihiasi bunga patra menggala berwarna merah, kuning, dan oranye. Pohon buah dibuat sepasang, untuk masing-masing Peksi Burak jantan dan betina. Untuk membedakan, Peksi Burak betina ditandai dengan paruhnya yang dipoles warna merah.
Pohon bunga yang melambangkan taman surga, disiapkan oleh para Abdi Dalem Keparak yang kesehariannya bertugas di area Keputren dan Gedhong Prabayeksa. Empat pohon bunga dibuat dari rangka bambu yang diisi dengan rimbunan daun kemuning, dihiasi ikatan-ikatan bunga patra menggala. Pohon bunga juga dilengkapi dengan bunga kamboja berwarna merah dan putih yang dipasang pada ujung lidi bambu, serta untaian mawar merah, kenanga, dan irisan daun pandan dililitkan di sekitar daun.
Persiapan peksi burak, pohon buah, dan pohon bunga berakhir pada pukul 15.00 WIB. Upacara merangkai Peksi Burak ditutup dengan penyerahan Peksi Burak dan kelengkapannya kepada Abdi Dalem Kanca Kaji serta terlebih dahulu didoakan sebelum keberangkatan arakan.
Arak-arakan Peksi Burak keluar dari Kedhaton tepat pukul 16.00 WIB menuju Masjid Gedhe diiringi oleh Abdi Dalem Kanca Kaji, Abdi Dalem Suranata, dan Kanca Abrit yang membawa rangkaian Peksi Burak serta empat pohon bunga.
Malam hari, sekitar pukul 20.00 WIB di Serambi Kagungan Dalem Masjid Gedhe, digelar pengajian yang dibuka oleh Abdi Dalem Pengulon dengan membacakan riwayat dan sejarah peristiwa Isra Mikraj. KRT Zuban Hadiningrat mengantar hadirin untuk menyimak riwayat saat Kanjeng Nabi Muhammad SAW berdialog dengan Malaikat Jibril dalam perjalanan spiritual ke surga, serta mengambil hikmah-hikmah yang dapat diangkat dari kisah tersebut.
Upacara yang berlangsung khidmat ini juga sebagai sarana siar agama Islam. Masyarakat dapat menyimak pengajian yang dibawakan dalam bahasa Jawa melalui kanal resmi YouTube Kraton Jogja. Usai pembacaan riwayat, buah-buahan dalam rangkaian Peksi Burak dibagikan kepada Abdi Dalem Kanca Pengulon dan para hadirin. Hal ini menandai berakhirnya upacara Hajad Dalem Yasa Peksi Burak.