Pentas Musikan Mandalasana Sambut Hari Penegakan Kedaulatan Negara
- 03-03-2023
Tim ensambel tiup Yogyakarta Royal Orchestra di bawah naungan Kawedanan Kridhamardawa Karaton Ngayogyakarta Hadininingrat kembali menggelar Pentas Musikan Mandalasana. Pertunjukan ini diselenggarakan bertepatan dengan peringatan Serangan Umum 1 Maret yang kini juga diperingati sebagai Hari Penegakan Kedaulatan Negara Republik Indonesia pada Rabu (01/03) pukul 09.00 WIB.
Pentas Musikan Mandalasana menghadirkan lagu-lagu bertema perjuangan dan kebangsaan, serta beberapa lagu bernuansa Yogyakarta. Keraton Yogyakarta juga turut menggandeng beberapa musisi untuk turut menyemarakkan Pentas Musikan Mandalasana, yakni solois vokal Neni Nuraini, Brian Prasetyoadi, dan grup vokal Jogja Hiphop Foundation (JHF).
“Sejauh ini setiap kali menggelar Pentas Musikan Mandalasana atau Konser Yogyakarta Royal Orchestra untuk memperingati peristiwa Serangan Umum 1 Maret, kami banyak mengeksplorasi repertoar bertema perjuangan dan kebangsaan. Tahun ini, kami ingin mengeksplorasi lebih jauh lagu-lagu yang bernuansa Yogyakarta, karena peristiwa Serangan Umum ini kan terjadinya di Yogyakarta. Sehingga masuklah lagu Sepasang Mata Bola, Yogyakarta, dan terakhir Jogja Istimewa karya Jogja Hiphop Foundation,” ungkap KPH Notonegoro selaku Penghageng Kawedanan Kridhamardawa. KPH Purbodiningrat (kini menjabat sebagai Penghageng Kawedanan Sasana Pura) juga tampak hadir menyaksikan pergelaran secara langsung di area Kagungan Dalem Bangsal Mandhalasana.
ML Widyoyitnowaditro selaku conductor (pengaba) memulai pementasan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya bersama seluruh masyarakat yang hadir di lokasi. Selanjutnya, para musikus membawakan tiga repertoar pertama, yaitu Himne Serangan Umum 1 Maret yang merupakan Yasan Dalem Sri Sultan Hamengku Bawono Ka 10, Teguh Kukuh Berlapis Baja ciptaan C. Simanjuntak, serta Dari Sabang Sampai Merauke ciptaan R. Suharjo. Suasana makin meriah dengan hadirnya lagu Sepasang Mata Bola karya Ismail Marzuki dan Yogyakarta, sebuah lagu yang dipopulerkan kelompok musik Geronimo sekitar tahun 1976. Dua lagu tersebut menjadi kolaborasi antara tim ensambel Yogyakarta Royal Orchestra dengan solo vokal Neni Nuraini.
Tak berhenti di situ, pentas Musikan Mandalasana makin menarik dengan penampilan lagu Medley Berkibarlah Bendera Negeriku oleh Brian Prasetyoadi. Brian pun mengajak penonton bernostalgia dan bernyanyi bersama saat lagu Juwita Malam. Kolaborasi antara tim ensambel tiup Yogyakarta Royal Orchestra bersama dengan Brian Prasetyoadi kali ini menjadi kolaborasi kedua, usai Pentas Musikan Kamardikan yang digelar tahun 2022 lalu.
Sebagai penutup, penampilan lagu Jogja Istimewa kolaborasi tim ensambel tiup Yogyakarta Royal Orchestra dengan Jogja Hiphop Foundation pun berlangsung meriah. Kolaborasi ini mendapat sambutan meriah dari penonton. Bahkan lagu Jogja Istimewa dibawakan hingga dua kali, berkat banyaknya penonton yang masih enggan berpisah.
“Pertemuan antara tim ensambel tiup Yogyakarta Royal Orchestra dengan Jogja Hiphop Foundation ini memang kolaborasi yang cukup menantang dan bersejarah. Ini pertama kalinya kami mempertemukan tim ensambel tiup yang biasanya bermain dengan gaya orkestra, atau malah ngladosi beksa di Gendhing-gendhing Gati, dengan grup vokal bergenre hiphop, dan ini dilakukan di dalam keraton. Semoga penampilan tadi dapat dinikmati dengan baik oleh semuanya, dan menambah warna baru pada ragam kesenian di Keraton Yogyakarta,” pungkas KPH Notonegoro.