Resmi Dibuka, Kagungan Dalem Wahanarata Tawarkan Pengalaman Baru Wisata Keraton
- 31-08-2023
Selasa (18/7), Kagungan Dalem Wahanarata resmi dibuka setelah melalui proses penataan ulang. Agenda pembukaan salah satu unit pariwisata keraton ini dilakukan langsung oleh Sri Sultan Hamengku Bawono Ka 10 dan GKR Hemas. Turut hadir GKR Condrokirono, KPH Purbodiningrat, Paniradya Pati, PJ Wali Kota Yogyakarta serta jajaran Forkompimda. Pada agenda pembukaan Wahanarata, GKR Bendara selaku Penghageng KHP Nitya Budaya sekaligus penanggungjawab atas unit pariwisata tersebut, lebih dahulu menyampaikan laporan kegiatan.
“Setelah mengalami proses kerja yang panjang, hari ini Kagungan Dalem Wahanarata resmi dibuka. Proses kerja untuk merevitalisasi Wahanarata sendiri tidaklah mudah. Berawal dari relokasi pendudukan dan menempatkannya di ruang hidup yang lebih layak, pembangunan kawasan secara bertahap, hingga penataan kembali setiap ruang pamer seperti halnya museum,” ungkap GKR Bendara.
Kagungan Dalem Wahanarata dahulu dikenal sebagai Museum Kereta Keraton. Namun, setelah mengalami revitalisasi, tidak hanya kereta pusaka yang didisplai tetapi juga tandu dan jempana. Di Wahanarata, pengunjung dapat menikmati berbagai konten mengenai sejarah dan cagar budaya, sekaligus terobosan teknologi sebagai alternatif pengalaman digital. Terdapat tiga wahana digital yang sudah disiapkan bagi pengunjung, antara lain augmented reality (ar) photo booth, Catch and Run Games, dan Come to Life. Kehadiran perangkat digital ini menjadikan Wahanarata sebagai salah satu alternatif wisata edukasi bagi anak-anak. Tentu saja, seluruh pengembangan digital tersebut tetap mengacu pada aspek budaya.
“Semula pengunjung unit Wahanarata mendapat pengalaman dengan menikmati kemegahan kereta-kerata keraton. Dengan adanya renovasi dan revitalisasi berbagai aset periwisata di sini, tidak hanya kereta saja yang bisa dilihat, tetapi koleksi pendukung kereta seperti pelana, busana Abdi Dalem, hingga payung kebesaran dapat ditata di ruang pamer, di dalam vitrin, yang tentu dapat menambah informasi bagi pengunjung. Tidak kalah menarik, virtual experience yang ramah anak serta dapat dimainkan oleh keluarga menjadi terobosan baru di Wahanarata,” tambah GKR Bendara.
Mengenai terobosan digital di Wahanarata, GKR Bendara juga menyampaikan bahwa museum atau unit pariwisata tidak hanya dapat dinikmati oleh masyarakat dewasa, tetapi semua umur termasuk anak-anak. Maka dari itu, pengembangan wahana interaksi digital di Wahanarata lebih berkonsentrasi untuk memberi pengalaman edukatif pada anak-anak saat berwisata. Pembukaan unit Wahanarata pun menjadi salah satu upaya dalam mendukung peringatan Hari Anak Nasional yang diperingati setiap 23 Juli.
“Ketika sudah resmi dibuka, Wahanarata ini tidak hanya sebagai aset pariwisata sejarah, budaya, maupun wisata pendidikan saja, tetapi juga menjadi ruang komunal yang inklusif. Masyarakat, komunitas, hingga mahasiswa dapat bekerjasama untuk memanfaatkan ruang dan fasilitas yang ada. Juga tidak menutup kemungkinan untuk lembaga atau institusi pariwisata melakukan general meeting di Wahanarata,” pungkas putri bungsu Sri Sultan ini.