Tingalan Dalem Tahunan ke 80: Keraton Yogyakarta Gelar Sugengan
Sejak Selasa Wage pagi (14/11) atau setiap 29 Bakdamulud, sekelompok Abdi Dalem sudah lalu-lalang memasuki kompleks Kedhaton. Abdi Dalem tersebut tengah mempersiapkan aneka macam ubarampe berupa tumpeng, dhaharan, dan buah-buah yang dikemas dalam besek. Aneka ubarampe itu diambil dari Pawon Sekulanggen dan Pawon Gebulen sebagai kelengkapan dari Sugengan Tingalan Dalem Tahunan atau Sugengan Wiyosan Dalem. Masing-masing Pawon membuat 80 Tumpeng Yuswo sebagai perlambang usia Sultan. Dhahar Dalem khusus untuk Sultan juga disiapkan. Upacara tradisional ini merupakan agenda rutin dalam rangka memperingati hari ulang tahun Sri Sultan Hamengku Buwono Ka 10 berdasarkan tanggal dan bulan kelahiran dalam kalender Jawa. Pada tahun Jimawal 1957, Sri Sultan genap berusia 80 tahun.
Setibanya KPH Wironegoro hadir di sayap selatan Tratag Bangsal Kencana untuk memimpin sugengan, prosesi segera dimulai. Lantunan doa dipanjatkan oleh Kanca Kaji dan diamini oleh segenap Abdi Dalem yang hadir. “Kami memanjatkan doa agar Ngarsa Dalem senantiasa diberi umur panjang (Panjang Yuswa Dalem), kesehatan, keselamatan, dan kekuatan, sehingga mampu mengayomi keluarga besar Keraton Yogyakarta, Abdi Dalem, dan masyarakat Yogyakarta agar mendapatkan ketenteraman dan kesejahteraan (Karaharjan Nagari Dalem),” ujar Mas Penewu Ngabdul Wahab dari Kanca Kaji.
Setelah lantunan doa selesai, aneka tumpeng dan dhaharan selanjutnya dibagikan ke seluruh tepas dan kawedanan, juga para Abdi Dalem yang tengah marak sowan pada saat itu. Khusus hidangan Dhahar Dalem dipersembahkan untuk Sri Sultan Hamengku Bawono Ka 10 di Ndalem Kilen.
PALING BANYAK DIBACA
- Pentas Wayang Wong Gana Kalajaya, Perkuat Hubungan Diplomatik Indonesia-India
- Peringati Hari Musik Sedunia, Keraton Yogyakarta Gelar Royal Orchestra dan Rilis Album Gendhing Soran Volume 1
- Talk Show: Kendhangan Ketawang Gaya Yogyakarta dan Launching Kendhangan Ketawang
- Bojakrama, Pameran Jamuan di Keraton Yogyakarta Usai Digelar
- Tetap Patuhi Prokes, Pembagian Ubarampe Gunungan Garebeg Besar Digelar Terbatas