Gending Danasmara: Partisipasi Keraton dalam Gelaran International Jogjakarfest 2023
- 30-11-2023
Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat melalui Kawedanan Kridhamardawa untuk yang keempat kalinya kembali berpartisipasi dalam gelaran International Jogja Karawitan Festival (Jogjakarfest) 2023, sebuah festival karawitan internasional yang diselenggarakan oleh Program Studi Karawitan, Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia Yogyakarta. International Jogjakarfest 2023 bertema “Karawitan Equilibrium Between Science and Art” digelar secara hibrida pada 30 November – 1 Desember 2023. Keraton Yogyakarta hadir sebagai penampil pembuka sesi 2 Pergelaran Virtual secara daring pada Kamis (30/11) pukul 19.00 WIB.
“Sebagai tahun keempat keikutsertaan Keraton Yogyakarta dalam International Jogjakarfest, kami hadirkan Gendhing Danasmara Laras Slendro Pathet Sanga Kendhangan Candra Jangkep Sadhawahipun Minggah Ketawang Rasa Maya Laras Slendro Pathet Sanga. Gendhing Danasmara sendiri adalah gendhing baku untuk mengiringi Bedhaya Mintaraga yang merupakan Yasan Dalem (karya) Sri Sultan Hamengku Bawono Ka 10. Dalam kesempatan kali ini dibunyikan dalam format Uyon-uyon dengan nuansa yang ceria,” ungkap KPH Notonegoro.
Beberapa tahun berlalu dengan nuansa pandemi yang melanda seluruh dunia, Keraton Yogyakarta dalam keikutsertaannya pada gelaran Jogjakarfest tahun-tahun sebelumnya menghadirkan gendhing bernuansa senada. Gendhing-gendhing yang dihadirkan sekaligus memberi penanda situasi seperti hadirnya Gendhing Gati Panglebur Pelasah (2021) dan Ladrang Mega Banjaran (2022).
Tahun 2023, melihat situasi yang perlahan kembali seperti sediakala, Keraton Yogyakarta hadir dengan gendhing yang bersifat prenes atau ceria. Gendhing Danasmara berarti memberi atau menebar rasa cinta/kasih terhadap sesama hadir dengan Ketawang Rasa Maya. Ketawang Rasa Maya dapat diartikan sebagai perasaan indah dan terkagum-kagum yang tak bisa disampaikan dengan kata-kata, hadir untuk melengkapi nuansa penuh sukacita dalam penampilan tahun ini.
Hari pertama International Jogjakarfest 2023 pada Kamis (30/11) digelar secara hibrida, diawali dengan Pembukaan Sesi Luring pukul 08.30-09.30 di Halaman Lab. Seni ISI Yogyakarta, dilanjutkan sesi Seminar yang diikuti perwakilan dari penampil pada festival karawitan ini, termasuk dari Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat. Disusul agenda daring berupa Pergelaran Virtual terbagi dalam dua sesi yakni sesi 1 pada pukul 15.00 WIB dan sesi 2 pada pukul 19.00 WIB yang tayang di kanal YouTube resmi ISI Yogyakarta.
Video persembahan Kawedanan Kridhamardawa Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat yang telah direkam pada Kamis (16/11) lalu pun tayang sebagai pembuka sesi 2. Dilanjutkan berbagai penampil dari dalam dan luar negeri seperti Gamelan Dadali Moscow; Langenpraja Pura Pakualaman; Kartika & Kusuma, Japan; Ayodya Swara, KBRI Bangkok-Thailand; Karawitan Sedyo Rukun, Tulungagung; KBRI Santiago Chile; Gamelan Humo del Tiempo, Mexico; Karawitan Prasanmitr, Srinakharinwirot University, Thailand; Jaman Suara Gamelan Ensemble, Croatia; Sekar Langit Canberra, Australia; GangSwara, KBRI Lisbon, Portugal; hingga Gamelan Sedulur Monco, Canberra, Australia.
“Banyak cara untuk memaknai kesetimbangan antara seni dan sains. Setiap gelaran International Jogjakarfest kami selalu menganggap bahwa seni, khususnya karawitan, dapat menjadi penanda fenomena alam yang bersifat sains maupun sosial. Gendhing Danasmara dan Ketawang Rasa Maya yang kami sajikan tahun ini menjadi cara kami memaknai kesetimbangan itu, dengan memberikan penanda bahwa kini dunia telah berjalan lebih ceria usai pandemi mereda. Semoga rasa bahagia yang kami usung bisa dirasakan seluruh masyarakat yang menyaksikan penampilan kami di Jogjakarfest tahun 2023 ini,” pungkas KPH Notonegoro.