Uyon-Uyon Hadiluhung Senin Pon 6 Mei 2024
- 05-05-2024
Usai suwuk (ditiadakan) pada bulan Ramadan (sasi Pasa), Kawedanan Kridhamardawa Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat kembali menggelar Uyon-Uyon Hadiluhung untuk memperingati hari kelahiran (Wiyosan Dalem) Sri Sultan Hamengku Bawono Ka 10. Agenda ini berlangsung di Kagungan Dalem Bangsal Kasatriyan pada Senin Pon (malam Selasa Wage) 6 Mei 2024 atau 26 Sawal 1957 Jimawal.
Selain menyajikan serangkaian komposisi gendhing, Uyon-Uyon Hadiluhung sasi Sawal juga menampilkan pertunjukan Beksan Suryaputra. Masyarakat umum dapat berpartisipasi secara luring dalam agenda ini melalui reservasi terlebih dahulu (kuota terbatas). Seluruh pengunjung yang hadir menyaksikan Uyon-Uyon Hadiluhung secara langsung wajib menggunakan busana sesuai pranatan atau ketentuan yang berlaku di lingkungan keraton, yakni busana pranakan dan kebaya tangkepan jangkep. Pergelaran ini juga dapat disaksikan secara daring melalui siaran langsung di kanal YouTube Kraton Jogja mulai pukul 19.00 WIB.
Komposisi Gendhing
- Pambuka: Ladrang Rajamanggala Laras Pelog Pathet Nem.
- Soran: Gendhing Jomba Laras Slendro Pathet Nem, Kendhangan Jangga, Kendhang Satunggal, jangkep sadhawahipun.
- Lirihan I: Gendhing Purwagilang Laras Pelog Pathet Nem, Kendhangan Lahela/Lala, dhawah Ladrang Madusekar Laras Pelog Pathet Nem.
- Gendhing Lampah Beksan Suryaputra
- Lirihan II: Gendhing Pocung Laras Pelog Pathet Barang, Kendhangan Sarayuda, jangkep sadhawahipun. Kalajengake Ketawang Pocung Laras Pelog Pathet Barang.
- Lirihan III: Bawaswara Sekar Ageng Tepikawuri, katampen Gendhing Gonjanganom Laras Slendro Pathet Manyura, Kendhangan Candra, dhawah Ladrang Cepakadhadha Laras Slendro Pathet Manyura, kalajengake Playon/Plajaran Saradatan Laras Slendro Pathet Manyura, kaseling Rambangan Kinanthi, Asmaradana, lan Gambuh, kalajengake Ayak-Ayak Sapudhendha Laras Slendro Pathet Manyura.
- Panutup: Ladrang Sri Kondur Laras Slendro Pathet Manyura.
Sinopsis Beksan Suryaputra
Beksan Suryaputra merupakan Yasan (karya) Sri Sultan Hamengku Bawono Ka 10. Beksan Suryaputra mengambil lakon populer Permadi-Suryatmaja yang dibalut dalam konsep beksan sekawanan. Tarian tersebut disadur dari nama sang tokoh, Suryatmaja, putra (atmaja) Batara Surya. Tari ini menekankan kesaktian Suryatmaja yang bersifat kesatria. Meskipun begitu, lawannya, Permadi, dikisahkan sama-sama sakti dan kesatria. Suryatmaja merupakan nama kecil Adipati Karna, sementara Permadi adalah nama lain Arjuna. Dalam pewayangan, Karna dan Arjuna merupakan keturunan ibu yang sama dari ayah yang berbeda. Kisah pertarungan keduanya termuat dalam Serat Kandha Ringgit Tiyang: Lampahan Suryatmaja mengsah Permadi, koleksi Kagungan Dalem Kapustakan Widyabudaya bernomor T.35.
Dikisahkan Prabu Salya, raja Kerajaan Mandaraka, memiliki seorang putri bernama Dewi Surtikanthi. Kebaikan budi dan kecantikan Dewi Surtikanthi berhasil membuat Suryatmaja dari Kerajaan Petaperlaya terpikat. Prabu Salya merasa khawatir setelah mengetahui ada seseorang yang menyukai putrinya lalu meminta Permadi, kesatria dari Ngukiratawu/Wukirtawu, untuk menangkapnya. Berkat kesaktiannya, Permadi berhasil menemukan Suryatmaja. Terjadilah pertarungan antara keduanya. Tidak ada yang menang atau kalah dalam perkelahian itu karena keduanya sama-sama sakti.
Beksan Suryaputra dibawakan oleh 4 orang penari putra dengan 2 penari memerankan tokoh Permadi dan Suryatmaja lalu 2 penari lainnya memerankan bayangan dari 2 tokoh tersebut. Terdapat dua bagian perang yaitu perang alusan (lawaran) dan perang nyata dengan menggunakan senjata. Senjata yang digunakan dalam beksan kakung alus ini adalah keris.
Pendukung Tari
Paraga Patuh
- RB Pronomatoyo
- MB Puntomatoyo
- MJ Cahyomatoyo
- MJ Budimatoyo
Paraga Bela
- RB Palgunomatoyo
- Alvian Dwi Hermawan
- Renaldi Tegar Satria Tama
- Matheus Raoul Supriyadi
Pamucal Beksa: RRiyo Rogomurti
Panata Gendhing Beksan: MRiyo Susilomadyo
Panata Gendhing Uyon-Uyon: MB Srikawuryan
Kandha: RRiyo Brotoatmojo
Keprak: RRiyo Rogomurti
Panata Busana: MRiyo Dirjomanggolo
Produser: RB Kumudomatoyo