Lawatan Yogyakarta Royal Orchestra ke Malaysia: Kumandangkan Budaya, Pererat Persahabatan
- 19-06-2024
Jumat (07/06), sekitar pukul 22.00 Waktu Malaysia atau 21.00 WIB, riuh tepuk tangan 500 audiens menggema di Auditorium Dewan Bandaraya Kuala Lumpur (DBKL) seusai Yogyakarta Royal Orkestra memainkan 12 repertoar. Di hadapan Datuk Bandar Kuala Lumpur YBhg. Datuk Seri PMgr Sr. Haji Kamarulzaman Bin Mat Salleh, Yogyakarta Royal Orkestra sukses tampil memukau dalam konser yang bertajuk Festival Orkestra Kuala Lumpur (FOKL) 2024 itu. Turut hadir pada momen yang sama yakni Sekretaris I Pensosbud Kedutaaan Besar Republik Indonesia di Malaysia Berhan Akla Muqtadir.
Yogyakarta Royal Orkestra menjadi orkestra pertama dari Indonesia yang ikut serta dalam Festival Orkestra Kuala Lumpur yang juga baru pertama kali diadakan DBKL. “Partisipasi Yogyakarta Royal Orchestra dalam Festival Orkestra Kuala Lumpur 2024 yang digelar 6 – 9 Juni 2024 ini merupakan kesempatan pertama kami untuk membawa kolaborasi gamelan dan orkestra ke panggung internasional,” ujar Penghageng Kawedanan Kridhamardawa KPH Notonegoro yang juga berada di lokasi bersama dengan Putri Dalem GKR Hayu.
Yogyakarta Royal Orkestra menyapa audiens dengan repertoar pembuka yakni Gendhing Kurmat Manggala yang disusul Suwe Ora Jamu. Tiga repertoar selanjutnya adalah Kupu Kuwi, Indonesia Pusaka, dan Fantasi Turi-turi Putih. Secara bergantian, Yogyakarta Royal Orkestra memainkan repertoar yang merupakan lagu nasional, lagu daerah, termasuk tembang Jawa.
Selain repertoar di atas, konser Yogyakarta Royal Orkestra yang berdurasi 1,5 jam itu juga menampilkan Lir-ilir, Jenang Gulo, Concerto Nusantara, Medley Suara Suling dan Menthok-menthok, Lelo Ledung, Lancang Kuning, dan sebagai penutup adalah Padang Bulan. Seluruh aransemen dan pemilihan repertoar tersebut merupakan hasil racikan ML Widyoyitnowaditro.
“Pada kesempatan ini, kami turut menghadirkan empat solois dan satu orang sinden. Tujuannya semakin penambah kesan dan pengalaman yang baik bagi penonton yang hadir,” tambah KPH Notonegoro.
Adapun selama repertoar dimainkan, penonton dimanjakan dengan adanya tayangan audio visual yang ceritanya selaras dengan repertoar yang dimainkan. “Ada yang bercerita tentang keraton dan Jogja, tentang keunikan alat musik, serta tentang penyajian karya dan musikal,” jelas ML Widyotantomardowo, Ketua Produksi Yogyakarta Royal Orkestra dalam FOKL 2024.
Ia menambahkan, keikutsertaan Yogyakarta Royal Orkestra dalam FOKL 2024 ini atas undangan dari Dewan Bandaraya Kuala Lumpur. “Seluruh kebutuhan dan perlengkapan tim Yogyakarta Royal Orkestra selama di Kuala Lumpur didukung sepenuhnya oleh Dewan Bandaraya Kuala Lumpur. Demikian halnya dengan tim orkestra dari negara lain seperti Thailand dan Filiphina yang juga turut serta,” tambahnya.
Sebab, selain Yogyakarta Royal Orkestra, FOKL 2024 ini juga diikuti oleh orkestra dari empat negara di Asia Tenggara seperti Orkestra Kuala Lumpur dan Malaysian Philharmonic Youth Orchestra, Bangkok Metropolitan Orchestra, serta Orchestra of the Filipino Youth. Penampilan orkestra dari negara tetangga ini juga turut disaksikan oleh anggota Yogyakarta Royal Orkestra seperti saat penampilan Orchestra of the Filipino Youth yang digelar pada Sabtu (08/06) malam serta penampilan Orkestra Kuala Lumpur yang digelar pada Minggu (09/06) malam yang juga melibatkan pemain instrumen Yogyakarta Royal Orkestra seperti violin, flute, cello, trombone, oboe, viola, dan perkusi untuk berkolaborasi.
Sementara, Sekretaris I Pensosbud Kedutaan Besar Republik Indonesia di Malaysia Berhan Akla Muqtadir menyampaikan bahwa KBRI Kuala Lumpur sangat mengapresiasi pertunjukan seni musik orkestra yang ditampilkan dengan sempurna dan elegan oleh Yogyakarta Royal Orchestra pada 7 Juni 2024 di Kuala Lumpur.
“Perpaduan alunan alat musik klasik dan alat musik tradisional Indonesia telah berhasil memukau penonton sekaligus memperkenalkan indahnya lagi-lagu tradisional khas Indonesia. Bapak Duta Besar RI Dato' Indera Hermono secara khusus menyampaikan harapan agar Keraton Yogyakarta, di bawah pimpinan KPH Notonegoro, dapat terus mempromosikan kesenian musik khas Indonesia di luar negeri secara lebih intensif agar dapat dikenal luas oleh komunitas internasional,” tutupnya.