Konser Kamardikan 2024: Ungkapan Syukur dan Pembangkit Nyala Api 79 Tahun Kemerdekaan Indonesia
- 28-08-2024
Terpujilah kau dewi kemerdekaan
Yang disujudi putra negara
Dikhikmatkan kau dengan nyanyian pujaan
Abadi mulia, mulia raya
Himne Kemerdekaan karya Ibu Soed yang mengalun di Konser Kamardikan 2024 pada malam itu menciptakan suasana sakral nan menyentuh kalbu. Selain ungkapan pujian, ketenangan melodi dipadukan dengan lirik agung penuh penghormatan seolah mengantarkan semua yang mendengar untuk merenung, mensyukuri, dan menghayati kembali perjuangan masa lampau. Juga menjadi penyeimbang rasa, setelah sebelumnya disajikan alunan lagu Hari Merdeka ciptaan Husein Mutahar dalam tempo cepat yang memberikan gegap semangat dan semarak kemerdekaan.
Suasana perhelatan Yogyakarta Royal Orchestra (YRO) yang dikonduktori Raden Wedana Widyogunomardowo (Dr. RM. Surtihadi, S.Sn., M.Sn) pada Sabtu (24/08) pukul 19.00 WIB makin menguatkan pengalaman perjuangan dengan menjadikan Museum Benteng Vredeburg sebagai tempat gelaran. “Kami memilih Museum Benteng Vredeburg sesuai Dhawuh Dalem dari Ngarsa Dalem langsung, sekaligus melihat bahwa Benteng Vredeburg ini pas dengan tema Konser Kamardikan yang menghadirkan lagu-lagu bertema perjuangan dan mengenang jasa para pahlawan dalam memerdekakan Indonesia,” ungkap KPH Notonegoro, Penghageng Kawedanan Kridhamardawa yang menaungi Yogyakarta Royal Orchestra.
Kurang lebih 1.100 penonton berhasil melakukan reservasi memenuhi area terbuka Museum Benteng Vredeburg. Ratusan dari mereka duduk beralaskan karpet yang membentang di hadapan para pemain YRO, selebihnya duduk khidmat di kursi-kursi yang ditata apik mengitari panggung berlatar gerbang sisi timur. Tidak kurang dari 14.000 penonton di Instagram dan 20.000 penonton di YouTube turut menyaksikan konser secara daring.
Selain wujud perayaan kemerdekaan, Konser Kamardikan 2024 juga menjadi seremoni penutupan pameran Abhimantrana: Upacara Adat Keraton Yogyakarta yang dibuka sejak 8 Maret - 24 Agustus 2024 di Keraton Yogyakarta. Konser dimulai pada 19.15 WIB, ditandai dengan menggemanya Gendhing Surcelli untuk mengiringi Miyos Dalem Sri Sultan Hamengku Bawono Ka 10. Bersama Ngarsa Dalem, turut serta Permaisuri GKR Hemas, Putri Dalem GKR Hayu dan GKR Bendara, Mantu Dalem KPH Notonegoro, KPH Purbodiningrat, dan KPH Yudanegara. Konser ini juga dihadiri perwakilan Kasunanan Surakarta, Suwondo Nainggolan (Kapolda DIY), Sugeng Purwanto (Pj. Wali Kota Yogyarta), Srie Nurkyatsiwi (Pj. Bupati Kulon Progo), serta jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah.
Mengusung semangat memperingati 79 tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, lagu-lagu yang digubah oleh Mas Lurah Widyoyitnowaditro (Joko Suprayitno S. Sn., M. Sn) dalam Konser Kamardikan 2024 banyak dihiasi tema-tema perjuangan. Dalam beberapa aransemen dihadirkan kembali kolaborasi YRO dengan Vocalista Harmonic Choir ISI Yogyakarta.
Pada momen ini, keindahan melodi Tanah Airku dimainkan secara elok oleh YRO dan solois cello Raden Dwityatama Darmasakti. Rasa haru dan bangga yang masih tertinggal dari Tanah Airku kemudian bersambung dengan kobaran semangat dari lagu Api Kemerdekaan ciptaan oleh Joko Lelono dan Marlene. Selanjutnya, pendengar dibuat bergeming dengan sajian Indonesia Pusaka karya Ismail Marzuki yang dieksplorasi ke dalam bentuk fantasia dengan piano, yang dimainkan oleh solois Rachel Nadia Abiela bersama YRO.
Lantas, seluruh hadirin diajak untuk memasuki kerinduan dan harapan seorang perempuan untuk menatap langit sama dengan orang tersayangnya yang tengah berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia dalam lagu Yen In Tawang Ana Lintang. Tembang ciptaan Andjar Any yang dipopulerkan oleh mendiang Manthous ini dinyanyikan seorang sinden dan menjadi kolaborasi antara cokekan dari Kawedanan Kridhamardawa dengan YRO.
Emosi audiens kemudian diajak untuk merasakan cinta kepada bangsa dalam harmoni di lagu Ibu Pertiwi karya komponis asal Solo, Kamsidi Samsuddin yang diaransemen ke dalam format solois violin yang dimainkan oleh Athaya Hanan dan YRO. Lalu, dilanjutkan sebuah aransemen indah dengan format solois vokal oleh Win Yovina Thopandi dan YRO yang berkisah tentang pengorbanan seorang istri prajurit untuk kepentingan bangsa dalam lagu Pantang Mundur ciptaan Titiek Puspa.
Medley lagu Berkibarlah Benderaku menjadi repertoar terakhir yang dibawakan oleh solois vokal Brian Prasetyoadi dan YRO. Brian yang mengajak penonton ikut bernyanyi membuat suasana konser menjadi lebih lekat dan penuh gelora semangat.
Melihat antusiasme penonton yang belum rela berpisah, Konser Kamardikan memberikan tambahan penampilan spesial dari dua solois vokal Brian Prasetyoadi dan Win Yovina Thopandi dengan membawakan lagu Tanjung Perak. Gubahannya yang memberi nuansa mengasyikan dan mengelitik para penonton ikut berdendang membuat suasana menjadi sangat hidup. Riuh tepuk tangan berbarengan dengan standing ovation dan sahutan “lagi…” menjadi usaha hadirin untuk meminta lagi tambahan lagu.
Semangat penonton yang mencapai puncak dan belum pudar kembali dijawab dengan tambahan encore, dengan menyajikan kembali gubahan lagu Hari Kemerdekaan yang benar-benar menjadi lagu penutup Konser Kamardikan 2024 yang menyisakan pengalaman positif bagi para pendengarnya.
“Penampilannya dan aransemennya bagus. Penyanyinya sangat anggun. Apalagi belakangnya Vredeburg, semakin tambah keren”, puji Alfin yang kemudian ditambahkan oleh Winda “Sangat memukau dan memberi pengalaman berkesan”. Keduanya merupakan mahasiswa UGM.
“Luar biasa bagus. Paling suka Tanjung Perak. Paling asyik aransemennya”. Apresiasi senada tersebut disampaikan Fauzi dan Adhitea yang datang langsung dari Kebumen untuk memberikan pengalaman musik terbaik kepada dua anaknya, Laras (9) dan Garda (4) dengan menyaksikan langsung Konser Kamardikan 2024.
Semoga Konser Kamardikan tidak hanya menggemakan semangat saat perhelatannya, namun juga mampu menorehkan gelora nyala api semangat kemerdekaan untuk membawa bangsa ini terus maju dan berkembang. Seperti cuplikan bait dari lirik Api Kemerdekaan yang membahana malam ini.
Api menyala di dalam dada satria
Api kemerdekaan bangsa Indonesia jaya