Putri Dalem Ikuti Pembacaan Riwayat Nabi dalam Rangkaian Prosesi Kondur Gangsa
Minggu (15/09) tepat pukul 20.00 WIB, masyarakat sudah memadati pelataran Kagungan Dalem Masjid Gedhe untuk menyaksikan prosesi Kondur Gangsa (kembalinya Gamelan Sekati ke dalam keraton). Pada kesempatan ini, Sri Sultan Hamengku Bawono Ka 10 Miyos ke kompleks Kagungan Dalem Masjid Gedhe untuk menyebarkan Udhik-udhik (campuran uang logam, kelopak bunga, beras dan biji-bijian). Udhik-udhik terlebih dahulu disebar di Pagongan Kidul, tempat diletakkannya Gangsa Kiai Gunturmadu, baik ke sisi dalam maupun sisi luar dan dilanjutkan dengan hal yang sama di Pagongan Lor, tempat diletakkannya Gangsa Kiai Nagawilaga. Lokasi terakhir untuk menebar Udhik-udhik yakni di dalam Masjid Gedhe.
Selepas menebar Udhik-udhik, Ngarsa Dalem mendengarkan pembacaan Riwayat Nabi Muhammad SAW oleh KRT Zhuban Hadiningrat. Sri Sultan duduk tepat di tengah Saka Guru serambi Masjid Gedhe, sementara para pengiring yakni Putra Dalem Putri GKR Mangkubumi, GKR Condrokirono, GKR Hayu, dan GKR Bendara serta Mantu Dalem yakni KPH Wironegoro, KPH Purbodiningrat, dan KPH Notonegoro, beserta para Abdi Dalem duduk rapi di sekeliling turut hadir menyimak pembacaan riwayat Nabi. Saat pembacaan riwayat sampai pada asrokal (peristiwa kelahiran Nabi), Ngarsa Dalem, Putri Dalem, Mantu Dalem, dan para pengiring disodori persembahan Sumping Melati untuk dipakai di telinga. Atribut ini menyimbolkan seorang raja akan senantiasa mendengarkan keluh kesah rakyatnya dan akan melaksanakan harapan rakyatnya tersebut.
Setelah menyimak pembacaan riwayat Nabi Muhammad SAW, Sri Sultan Jengkar kembali ke keraton. Gamelan Sekati selanjutnya masih ditabuh secara bergantian hingga jelang tengah malam. Tepat pukul 23.00 WIB, dua perangkat gamelan pusaka warisan Kerajaan Mataram ini diusung kembali ke keraton oleh Narakarya melewati Pagelaran, Sitihinggil Lor, Kamandungan Lor (Keben), hingga diletakkan di tempat semula yakni di Kagungan Dalem Bangsal Trajumas.
Upacara Kondur Gangsa menandai berakhirnya rangkaian Hajad Dalem Sekaten memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW yang berlangsung sejak 6 – 11 Mulud atau 10 – 15 September 2024. Keesokan harinya, dilanjutkan prosesi Hajad Dalem Garebeg Mulud serta Bedhol Songsong Pementasan Wayang Kulit.
PALING BANYAK DIBACA
- Pentas Wayang Wong Gana Kalajaya, Perkuat Hubungan Diplomatik Indonesia-India
- Peringati Hari Musik Sedunia, Keraton Yogyakarta Gelar Royal Orchestra dan Rilis Album Gendhing Soran Volume 1
- Talk Show: Kendhangan Ketawang Gaya Yogyakarta dan Launching Kendhangan Ketawang
- Bojakrama, Pameran Jamuan di Keraton Yogyakarta Usai Digelar
- Tetap Patuhi Prokes, Pembagian Ubarampe Gunungan Garebeg Besar Digelar Terbatas