Yogyakarta Royal Orchestra Pukau Jajaran Pimpinan dan Anggota DPD RI 2024-2029
- 03-12-2024
“Cep menenga… Anakku cah sigit…” suara sindhen Nyi Mas Bekel Larasati melantunkan dengan manis tembang pembuka dari lagu Lela Ledhung yang menggema di Kagungan Dalem Bangsal Pagelaran Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat pada Sabtu (23/11) malam lalu. Bawa sekar lantunan pasindhen tersebut berlanjut dengan alunan melodi gamelan yang indah persembahan cokekan dari Abdi Dalem Wiyaga Kawedanan Kridhamardawa.
Tak berhenti di situ, Abdi Dalem Musikan yang tergabung dalam Yogyakarta Royal Orchestra satu per satu memasuki panggung dengan memainkan instrumen. Hingga akhirnya terwujudlah satu tembang utuh Lela Ledhung yang menjadi kolaborasi Yogyakarta Royal Orchestra dan cokekan. Lela Ledhung menjadi nomor pembuka dari serangkaian repertoar yang ditampilkan Yogyakarta Royal Orchestra (YRO) dalam agenda Rapat Koordinasi Pimpinan dan Anggota DPD RI 2024-2029.
Rangkaian acara rakor di Yogyakarta tersebut ditutup dengan kunjungan ke Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat termasuk menyaksikan Pameran Parama Iswari dan menikmati sajian pertunjukan dari Yogyakarta Royal Orchestra. Dalam acara ini, Sri Sultan Hamengku Bawono Ka 10 selaku tuan rumah menyampaikan sambutan mengenai filosofi bangunan Kagungan Dalem Pagelaran.
"Kita berkumpul di sini sebagai bagian dari syukuran atas terbentuknya struktur organisasi DPD RI 2024-2029. Saat ini kita berada di Pagelaran Keraton Yogyakarta yang merupakan bangunan terbuka, di mana setiap sudutnya diharapkan memancarkan inspirasi dalam setiap pengabdian DPD RI kepada lbu Pertiwi," ungkap Ngarsa Dalem.
Gayung bersambut, Ketua DPD RI, Sultan Bachtiar Najamudin mengaku bahwa dirinya sangat terkesan dengan pertunjukan YRO yang sudah melegenda, bahkan sejak pra kemerdekaan. "Malam ini mari kita nikmati dengan menggabungkan antara logika, etika, dan estetika. Kita nikmati sebagai rasa syukur bahwa parlemen yang kami janjikan, parlemen yang kami tawarkan akan menjadi parlemen yang kolaboratif, efektif, dan inklusi," imbuhnya.
Agenda ini juga diwarnai dengan prosesi potong tumpeng yang melambangkan doa dan ucapan syukur. Pemotongan tumpeng dilakukan oleh tiga Pimpinan DPD RI yakni Sultan Bachtiar Najamudin selaku Ketua DPD RI dan 2 Wakil Ketua DPD RI yakni Gusti Kanjeng Ratu Hemas dan Tamsil Linrung. Usai serangkaian seremoni, Yogyakarta Royal Orchestra pun kembali memukau para tamu undangan yang terdiri dari Sri Sultan beserta Prameswari Dalem GKR Hemas, didampingi Putra Dalem Putri, GKR Maduretno, GKR Hayu dan GKR Bendara; Mantu Dalem, KPH Purbodiningrat dan KPH Yudonegoro; dan Wayah Dalem, RM Gustilanthika Marrel Suryokusumo; serta Pimpinan dan Anggota DPD RI; Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X beserta GKBRAA Paku Alam; dan jajaran Forkopimda DIY.
Usai menghadirkan tembang Lela Ledhung ciptaan Markasan, Yogyakarta Royal Orchestra menampilkan aransemen lagu Gethuk karya Manthous bersama dengan duet vokal Brian Prasetyoadi dan Win Yovina Thopandi. Tampil kemudian, Wina—sapaan akrab Win Yovina Thopandi—membawakan lagu Walang Kekek ciptaan Waldjinah. Keseluruhan lagu tersebut merupakan gubahan dari Mas Penewu Widyoyitnowaditro yang dalam pementasan kali ini bertindak pula sebagai conductor (pengaba).
Cokekan dari Kawedanan Kridhamardawa bersama sindhen Nyi MB Larasati kembali hadir berkolaborasi dengan YRO di nomor lagu Jenang Gula, sebuah lagu ciptaan Andjar Any. Disusul penampilan apik dari Brian Prasetyoadi yang membawakan lagu Jangkrik Genggong. Menjadi istimewa karena lagu Walang Kekek dan Jangkrik Genggong, pada malam itu, untuk pertama kalinya tampil dalam aransemen orkestra lengkap setelah sebelumnya hanya tampil dalam versi ensambel tiup dan perkusinya pada gelaran Pembukaan FKY 2024 ‘Umpak Buka’. YRO berhasil memukau para Pimpinan dan Anggota DPD RI, terbukti atas tepuk tangan riuh yang selalu hadir dari para undangan tiap YRO usai memainkan setiap nomor lagunya.
Sebagai penutup, hadir lagu ikonik YRO yakni Tanjung Perak yang diwarnai duet Brian-Wina beserta lagu Koyo Jogja Istimewa ciptaan Ndaru—Ndarboy Genk. Dua lagu penutup tersebut berhasil menghangatkan suasana, mengajak seluruh hadirin berdendang dan bergoyang bersama dengan alunan melodi yang indah.
“Kami dari Yogyakarta Royal Orchestra bersyukur sekali bahwa penampilan kami bisa berkenan di hati bapak ibu Pimpinan dan Anggota DPD RI Periode 2024-2029. Memang acara kemarin sifatnya tertutup dan hanya untuk tamu undangan saja, karena yang punya hajat juga memang bukan dari keraton. Sehingga, untuk para pemirsa dan penikmat setia YRO, kami informasikan bahwa di bulan Desember ini terdapat beberapa konser yang bisa dinikmati umum. Terdekat, besok Sabtu 7 Desember 2024, berkolaborasi dengan PSM dari Universitas Sanata Dharma dalam rangka Dies Natalis,” pungkas KPH Notonegoro. Kanjeng Noto pun menyarankan bagi para penikmat karya YRO untuk selalu menyimak informasi terkini mengenai konser YRO di media sosial resmi kratonjogja.event.