Tarik Atensi 190 Ribu Pengunjung, Pameran Parama Iswari Sukses Digelar
Usai dibuka pada 5 Oktober 2024, Pameran Temporer Parama Iswari akhirnya resmi ditutup. Agenda penutupan pameran digelar selama tiga hari, dimulai pada Rabu (22/01), Jumat (24/01), dan Sabtu (25/01) dengan menampilkan tiga Srimpi karya Sultan yang bertakhta di Keraton Yogyakarta.
Sri Sultan Hamengku Bawono Ka 10 memberikan apresiasi saat menyampaikan sambutan. “Pameran ini bukan sekadar peristiwa budaya, melainkan manifestasi dari panggilan Keraton Yogyakarta untuk menggugah kesadaran. Pameran ini menjadi percakapan abadi antara masa lalu dan masa kini, yang menegaskan bahwa kesetaraan gender bukan hanya cita-cita dalam tajuk modernitas, tetapi merefleksikan gema kearifan kesetaraan yang telah terpatri dalam sejarah, budaya, dan kearifan lokal. Melalui narasi yang tersurat dan pesan tersirat yang teraba oleh indra, kita diajak untuk merenungkan kembali, peran perempuan dalam membangun peradaban. Bahwasanya, perempuan adalah sosok utama yang tak hanya mendampingi, tetapi juga menguatkan,” ungkap Sri Sultan.
Agenda penutupan yang dihelat di Kagungan Dalem Bangsal Pagelaran ini turut dihadiri oleh GKR Hemas, Menteri Pariwisata Republik Indonesia Widiyanti Putri Wardhana, para Putra dan Mantu Dalem, GKBRAA Paku Alam X, perwakilan dari Kasunanan dan Mangkunegaran, Forkompimda, serta kolega. Selain itu, selasar Bangsal Pagelaran juga turut dibanjiri oleh ribuan masyarakat umum yang antusias menyaksikan pertunjukan Srimpi.
Pada malam pertama penutupan, Kawedanan Kridhamardawa mementaskan Srimpi Wiraga Pariskara. Tarian Yasan (karya) Sri Sultan Hamengku Bawono Ka 10 ini berkisah tentang upacara Tetesan, prosesi upacara adat daur hidup anak perempuan yang menandai peralihan masa kanak-kanak menuju masa remaja. Sementara, pada malam kedua penutupan pameran, Srimpi Lobong Yasan Sri Sultan Hamengku Buwono VIII yang menjadi sajian utama. Sedangkan malam ketiga penutupan, dipersembahkan Srimpi Pramugari yang merupakan Yasan Sri Sultan Hamengku Buwono VII.
Pada malam terakhir penutupan, GKR Bendara selaku Penghageng Kawedanan Hageng Nitya Budaya sekaligus Ketua Panitia Pameran turut memberikan sambutan. GKR Bendara mengapresiasi semua pihak yang telah mendukung terwujudnya pameran Parama Iswari hingga berhasil menyedot lebih dari 190 ribu pengunjung untuk menyelami ruang pamer. Jumlah ini tidak termasuk dengan para peserta agenda pendukung seperti seminar, lokakarya, dan public lecture.
“Parama Iswari adalah cerminan dari perempuan saat ini yang berhak dan mampu menentukan langkahnya. Setiap narasi yang disuguhkan seyogianya menjadi stimulan dalam berpikir bahwa perempuan memiliki kebebasan atas dirinya. GKR Hemas bisa menjadi contoh prominen bahwa perempuan bisa berada di berbagai peran,” ujar putri bungsu Sri Sultan HB Ka 10.
PALING BANYAK DIBACA
- Pentas Wayang Wong Gana Kalajaya, Perkuat Hubungan Diplomatik Indonesia-India
- Peringati Hari Musik Sedunia, Keraton Yogyakarta Gelar Royal Orchestra dan Rilis Album Gendhing Soran Volume 1
- Talk Show: Kendhangan Ketawang Gaya Yogyakarta dan Launching Kendhangan Ketawang
- Bojakrama, Pameran Jamuan di Keraton Yogyakarta Usai Digelar
- Tetap Patuhi Prokes, Pembagian Ubarampe Gunungan Garebeg Besar Digelar Terbatas