Peringati Isra Mikraj 1442 H, Keraton Yogyakarta Gelar Yasa Peksi Burak Jimakir 1954
- 16-03-2021
Setiap tanggal 27 Rajab tahun Jawa, tahun ini bertepatan dengan hari Rabu Kliwon, 10 Maret 2021, Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat mengadakan Hajad Dalem Yasa Peksi Burak guna menandai peristiwa Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW. Yasa memiliki arti membuat atau mengadakan. Peksi berarti burung dan Burak adalah Buraq, makhluk yang diyakini menjadi wahana Nabi Muhammad SAW saat melakukan perjalanan rohani Isra Mikraj untuk menerima perintah salat lima waktu. Hajad Dalem ini diawali dengan membuat sepasang Peksi Burak, dua pohon buah, dan empat pohon bunga.
Prosesi Yasa Peksi Burak dihadiri oleh para Putri Dalem, yaitu GKR Mangkubumi, GKR Condrokirono, GKR Maduretno, GKR Hayu, dan GKR Bendara. Hadir pula para Sentana Dalem Putri diantaranya GBRAy Riyokusumo, BRAy Nuraida Joyokusumo, serta beberapa Wayah Dalem Putri, Buyut Dalem Putri, dan para Abdi Dalem Keparak.
Yasa Peksi Burak dimulai sejak pukul 09.00 WIB di Kagungan Dalem Bangsal Sekar Kedhaton, kompleks Keputren, dan dipimpin oleh GKR Mangkubumi selaku Lurah Putri. Para Abdi Dalem Keparak bertugas menyiapkan berbagai ubarampe seperti dedaunan pacar cina dan daun pandan, aneka bunga, serta aneka buah lokal. Sentana Dalem Putri kemudian mengupas kulit jeruk bali yang akan dibentuk menyerupai burung burak. Kulit tersebut dibentuk dan diukir menyerupai badan, leher, kepala, dan sayap burung. GKR Condrokirono, GKR Maduretno, dan GKR Hayu juga terlibat dalam proses pembuatan sepasang burung burak.
Beberapa Abdi Dalem Keparak merangkai empat pohon bunga sebagai perlambang taman surga. Pohon bunga terdiri dari rangkaian daun pacar cina yang diberi hiasan bunga kemboja kuning, merah, dan putih, bunga patra menggala, serta untaian bunga kenanga, mawar, tangkai daun singkong, juga daun pandan. GKR Mangkubumi dan GKR Bendara dibantu kerabat putri menyusun pohon yang akan digunakan sebagai susuh (sarang) Peksi Burak. Pohon ini terdiri dari aneka buah-buahan seperti jeruk bali, pisang raja, salak, jeruk keprok, apel, sawo, manggis, rambutan, dan tebu yang telah dipotong-potong. Sekitar pukul 13.00 WIB, prosesi menyusun Peksi Burak dan hiasan telah usai.
GKR Mangkubumi menjelaskan bahwa upacara-upacara (tradisi) selama pandemi termasuk Peksi Burak, tetap dijalankan namun dengan melakukan pembatasan-pembatasan. Pelaksanaannya dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan ketat sesuai anjuran pemerintah, seperti mengenakan masker, menjaga kebersihan, menjaga jarak, serta membatasi personel yang terlibat.
Pada pukul 16.00 WIB, GKR Mangkubumi menyerahkan rangkaian Peksi Burak kepada Abdi Dalem Kanca Kaji dan Suranata untuk didoakan. Sesaat setelah itu, rangkaian Peksi Burak dibawa oleh Abdi Dalem Kanca Abrit menuju Masjid Gedhe. Pada malam harinya, usai salat Isya sekitar pukul 20.00 WIB di Serambi Masjid Gedhe, digelar pengajian peringatan Isra Mikraj.
KRT Zuban Hadiningrat dari Kawedanan Pengulon membuka pengajian dengan membacakan riwayat peristiwa Isra Mikraj, dialog pendek antara Malaikat Jibril dengan Nabi Muhammad SAW, serta hikmah peristiwa Isra Mikraj. “Tahun ini ayahan Peksi Burak dilakukan oleh Kanca Pengulon dan Suranata secara terbatas. Usai pengajian, ubarampe Peksi Burak dilorod dan dibagikan pada kanca-kanca”, terang KRT Zuban Hadiningrat. Berkaitan dengan situasi pandemi, pengajian tidak dibuka untuk umum.