Duta Besar Ceko dan Rombongan Kembali Melawat Keraton Yogyakarta

Senin (24/3) lalu, untuk kali kedua, Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Republik Ceko untuk Republik Indonesia Mr Jaroslav Dolecek kembali berkunjung ke Keraton Yogyakarta. Dalam kunjungannya kali ini, Mr Dolecek ditemani oleh Mr Michal Lukes selaku Direktur General Museum Nasional Republik Ceko. Rombongan diterima sekaligus dipandu oleh Nyi Raden Riya Noorsundari, Carik Kawedanan Radya Kartiyasa. Setibanya di Keraton Yogyakarta pada pukul 11.00 WIB, rombongan kembali diajak berkeliling kawasan Kedhaton. Kagungan Dalem Bangsal Srimanganti menjadi pemberhentian pertama rombongan ini untuk melihat-lihat tentang arsitektur bangunan keraton. 

Desain Postingan 2

Sembari menilik bangunan keraton, Mr Dolecek mengungkapkan, “Yogyakarta dan Hluboka banyak memiliki kemiripan. Jika di Hluboka punya kastil, sementara di Yogya punya keraton. Dua kota ini sama-sama sebagai pusat sejarah. Jadi akan menarik untuk kerja sama yang mendalam terkait manajemen pariwisata berbasis heritage.” Mr Dolecek juga menceritakan tentang adanya salah satu wali kota yang punya latar belakang musisi profesional. Beliau berkeinginan di lain waktu bisa meminta izin Sultan untuk berpentas di Bangsal Mandalasana.

Desain Postingan 3

Dari Srimanganti,  Nyi Raden Riya Noorsundari membawa rombongan menuju Museum Ruang Daur Hidup. Melalui visualisasi koleksi yang ada, Nyi Raden Riya Noorsundari menjelaskan mengenai prosesi daur hidup dalam adat Jawa, khususnya pernikahan. Rombongan tak henti mengungkapkan rasa kagumnya atas kekayaan budaya dan juga upaya pelestarian yang dilakukan oleh Keraton Yogyakarta. 

Desain Postingan 4

Selanjutnya, rombongan Dubes Ceko dibawa berkunjung ke pemberhentian terakhir, yakni di Pameran Hamongnagari. Nyi Raden Riya Noorsundari mengungkapkan, “Mr Dolecek dan tim sangat antusias memperhatikan semua koleksi dan narasi yang ada di ruang pamer. Mereka tidak mengira jika kita punya sistem pemerintahan dan struktur organisasi kepegawaian yang solid sejak dahulu.”