Wamenbud, Giring Ganesha Ajak Keluarga Kunjungi Pameran Hamongnagari

Di sela libur akhir pekan, Jumat pagi (18/4), Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha bersama ketiga putra putrinya, berkunjung ke Pameran Hamongnagari. Sesampainya di Keraton Yogyakarta, rombongan yang ditemani GKR Bendara langsung menuju ke ruang pamer di Gedhong Sarangboyo. Kunjungan kali ini merupakan agenda pribadi dari Giring untuk mengenalkan sejarah yang adiluhung kepada anak-anaknya. 

Desain Postingan 1

Berjalan beriringan, GKR Bendara sekilas membuka narasi bahwa pameran ini merangkum tentang aparatur nagari Yogyakarta. “Jadi Yogyakarta sudah ada jauh sebelum Indonesia ada. Yogyakarta sudah ada (berdiri) sejak 1755, sehingga sudah ada tata pemerintahan (lengkap dengan beragam aparatur) dari 1755 sampai Indonesia merdeka,” jelas putri bungsu Sri Sultan Hamengku Bawono Ka 10 ini.

Desain Postingan 6

Giring juga menyatakan kekaguman selama menikmati instalasi pameran, “Ini adalah pameran kedua di keraton yang saya datangi dan dua-duanya sangat bagus. Sangat detail dan narasinya juga bagus. Bagaimana sejarah pemerintahan di keraton ini diceritakan begitu runtut. Banyak artefak yang sebelumnya belum pernah saya lihat seumur hidup saya.”

Desain Postingan 11

Sepanjang kunjungan, putra putri Giring, Abraham dan Jasmina juga antusias menanyakan berbagai koleksi yang dipamerkan. Mereka juga bersemangat saat mencoba merasakan tekstur kain serta bludiran pada busana Aparatur Nagari Yogyakarta di area sentuh. 

Desain Postingan 13

Usai berkeliling di ruang pamer, rombongan singgah sejenak ke Bale Raos. Mengakhiri kunjungan, GKR Bendara mengajak Giring dan keluarga untuk singgah sejenak di Ndalem Kilen. GKR Bendara lantas membawa anak-anak Giring berkeliling melihat tanaman dan hewan yang ada. Mereka juga berkenalan dengan Wayah Dalem (cucu sultan) RM Suryo dan RM Radityo.

Desain Postingan 2

“Terima kasih Gusti Kanjeng Ratu Bendara yang sudah menemani saya dan anak-anak keliling pameran. Pameran ini bukan hanya indah secara visual, tapi juga sarat makna tentang filosofi serta struktur pemerintahan Kesultanan Yogyakarta. Pas banget buat yang suka sejarah, seni, atau sekadar ingin mencari spot foto estetik yang berbeda dari biasanya, tutup Giring.