Pameran Bojakrama Memasuki Bulan Ketiga
- 13-07-2021
Gelaran Pameran Bojakrama kini telah memasuki bulan ketiga. Sejak dibuka pada Jumat pagi (2/4) oleh GKR Bendara selaku Penghageng KHP Nityabudaya sekaligus Ketua Panitia, Pameran Bojakrama telah menarik lebih dari 10.000 wisatawan. Perhitungan ini didasarkan pada jumlah penjualan tiket di loket pariwisata Keraton Yogyakarta yang ada di area Keben.
GKR Bendara menuturkan bahwa, “Bojakrama ini memang sesuatu yang sangat menarik dan menambah pengetahuan untuk publik, Abdi Dalem maupun saya sendiri. Sejauh ini, Pameran Bojakrama adalah yang terbaik dari pameran-pameran sebelumnya. Tetapi saya juga terus berharap agar kita bisa menyajikan pameran yang lebih bagus lagi.”
Tingginya animo masyakarat berkaitan erat dengan koleksi yang dipamerkan. Pasalnya Bojakrama menghadirkan berbagai porselen buatan Bavaria, porselen eksklusif buatan Profesor Klee dari Selb Jerman, porselen buatan Limoges hingga porselen Jepang buatan Toyo Toki Kaisha. Ada pula bermacam gelas dan gogok kristal yang dahulu digunakan dalam berbagai jamuan kenegaraan pada masa Sri Sultan Hamengku Buwono VI hingga VIII serta berbagai cutlery (peralatan makan) berbahan perak buatan Van Zwanenburg hingga Bonnebaker & Zoon. Di ruang pamer Gedhong Patehan, pengunjung juga bisa menyaksikan rekonstruksi meja perjamuan yang digunakan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono VII. Rangkaian koleksi dan narasi tidak hanya memanjakan mata namun juga menambah wawasan pengunjung.
Dalam agenda pendukung yang bersifat daring melalui aplikasi Zoom, antusiame peserta juga cukup tinggi. Virtual Tur Pameran Bojakrama pertama yang dilaksanakan pada Sabtu (24/4) lalu, sejumlah 41 peserta tergabung dalam ulasan mengenai Kekayaan Agraris dan Sumber Jamuan di Keraton Yogyakarta. Sedangkan Virtual Tur kedua pada Sabtu, (22/4) yang membahas mengenai Dapur dan Ruang-ruang di Balik Jamuan Kenegaraan mampu menarik minat 65 peserta. Sementara itu, Virtual Tur terakhir yang digelar pada Sabtu (26/6) dengan tema Jamuan dan Protokoler yang Menyertainya diikuti oleh 75 peserta.
Agenda pendukung lain yang tidak kalah menarik adalah Jamuan Minum Teh ala Kerajaan. Jamuan minum teh secara daring ini dilaksanakan bersamaan dengan peringatan Hari Teh Internasional pada Jumat (21/5) lalu. Tidak hanya praktik menyeduh teh ala raja saja, dalam webinar yang diikuti oleh lebih dari 50 peserta ini, juga menghadirkan narasumber Prof. Dr. Ir. Murdijati Gardjito serta Nyi KRT Hamong Tejanegara yang membahas mengenai jamuan teh di Keraton Yogyakarta.
Menyikapi tingginya minat masyarakat terhadap penyelenggaraan Pameran Bojakrama, GKR Bendara memutuskan untuk memperpanjang pameran hingga 31 Juli 2021 yang sedianya akan ditutup pada hari Minggu (27/6) lalu. Untuk menandai perpanjangan waktu Pameran Bojakrama, KHP Kridhomardowo mempersembahkan pertunjukan Wayang Wong dengan lakon Jumenengan Prabu Kalithi. Pertunjukan tersebut dapat disiarkan secara langsung pada (27/6) pukul 19.00 WIB melalui kanal Youtube Kraton Jogja.
Namun, bersamaan dengan adanya PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) Darurat mulai 3 Juli - 20 Juli 2021 sesuai Instruksi Mendagri No.15/2021 dan Instruksi Gubernur DIY No.17/INSTR/2021, seluruh area wisata di Keraton Yogyakarta untuk sementara ditutup termasuk Pameran Bojakrama.
Pameran Bojakrama juga menerbitkan katalog yang memuat kajian seputar perjamuan di Keraton Yogyakarta. Meski sedang diberlakukan PPKM, katalog Pameran Bojakrama bisa dibeli secara daring melalui akun media sosial Instagram @kratonjogja.event.