Peringatan Hajad Dalem Khaul Ageng Tahun Alip 1955/2021 M
Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat baru saja menyelenggarakan Hajad Dalem Khaul Ageng pada Rabu Pon (29/09) untuk mengenang hari wafat Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Dalam kalender Jawa, prosesi ini diperingati setiap tanggal 21 bulan Sapar. Khaul Ageng tahun ini merupakan peringatan yang ke-33.
Seiring dengan miyos (kehadiran) Sri Sultan Hamengku Buwono X beserta GKR Hemas di Tratag Gedhong Prabayeksa sekitar pukul 19.30 WIB, sugengan dan pembacaan doa Khaul Ageng dimulai. Turut hadir dalam prosesi ini Putra Dalem, Mantu Dalem, Wayah Dalem, dan Sentana Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Undangan untuk Abdi Dalem yang hadir terbatas hanya bagi penghageng, wakil penghageng, carik, kahartakan dari masing-masing tepas atau kawedanan di keraton. Sebelum memasuki area kedhaton, semua tamu undangan diwajibkan mengenakan masker dan mencuci tangan terlebih dahulu sesuai anjuran protokol kesehatan.
Prosesi Khaul Ageng ini bertujuan untuk mendoakan, memohon ampunan dan meluhurkan perjuangan mendiang Sri Sultan Hamengku Buwono IX semasa hidup. “Khaul Ageng merupakan peringatan tahunan (hari wafat) Ngarsa Dalem IX, dengan mengirim doa untuk beliau. Selain itu, doa panjang umur dan keselamatan juga dipanjatkan untuk Sri Sultan Hamengku Buwono X beserta keluarga, kerabat serta Abdi Dalem pada umumnya,” ungkap Mas Bekel Ngabdul Haq, Abdi Dalem Kanca Kaji.
Oleh karena itu, doa-doa khusus dipanjatkan untuk mendiang Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan untuk Sri Sultan Hamengku Buwono X agar senantiasa diberi kesehatan, panjang umur serta Keraton Yogyakarta diberkahi dengan kesejahteraan. Pada kesempatan tersebut, juga dilantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an, tahlil, dan zikir diikuti para hadirin. Doa bersama ini dipimpin oleh Mas Lurah Ngabdul Wahab dari Abdi Dalem Kanca Kaji.
Seusai pembacaan doa, prosesi dilanjutkan dengan jamuan yang dihidangkan oleh Abdi Dalem Kanca Sewidak. Secara berurutan, jamuan dihaturkan untuk Sri Sultan, GKR Hemas, keluarga, dan para hadirin. Menu jamuan yang disajikan merupakan Kersanan Dalem (makanan kegemaran) mendiang Sri Sultan Hamengku Buwono IX, antara lain sup lidah, nasi berlauk gecok ganem, dan puding manuk nom.
Sekitar pukul 20.30 WIB, Sri Sultan Hamengku Buwono X jengkar (meninggalkan tempat prosesi) beserta GKR Hemas yang menandai selesainya Khaul Ageng. Para hadirin membubarkan diri serta diperkenankan me-lorod atau menikmati sisa jamuan seperti aneka lauk pauk, kudapan, dan buah-buahan.
Keesokan harinya, Kamis Wage (30/09), Utusan Dalem melakukan ziarah ke makam Sri Sultan Hamengku Buwono IX di Kedhaton Saptarengga, kompleks Pajimatan Imogiri, Bantul, DIY. Sri Sultan Hamengku Buwono IX bertakhta sejak 18 Maret 1940 hingga wafat, yakni pada 2 Oktober 1988.
PALING BANYAK DIBACA
- Pentas Wayang Wong Gana Kalajaya, Perkuat Hubungan Diplomatik Indonesia-India
- Peringati Hari Musik Sedunia, Keraton Yogyakarta Gelar Royal Orchestra dan Rilis Album Gendhing Soran Volume 1
- Talk Show: Kendhangan Ketawang Gaya Yogyakarta dan Launching Kendhangan Ketawang
- Bojakrama, Pameran Jamuan di Keraton Yogyakarta Usai Digelar
- Tetap Patuhi Prokes, Pembagian Ubarampe Gunungan Garebeg Besar Digelar Terbatas