Uyon-Uyon Hadiluhung Senin Pon 8 April 2019
- 08-04-2019
Uyon-Uyon Hadiluhung merupakan acara rutin digelar setiap malam Selasa Wage untuk memperingati hari kelahiran (Wiyosan Dalem) Sri SUltan Hamengku Buwono X. Acara ini bersifat tertutup untuk umum namun disiarkan langsung melalui Youtube dan Periscope Kraton Jogja mulai puul 21.00 dan juga melalui kanal RRI Yogyakarta (Pro 1 & Pro 4).
Selain menyajikan komposisi gendhing, Uyon-Uyon Hadiluhung pada Senin Pon tanggal 8 April 2019 ini juga menyajikan tari Srimpi Renggawati.
Komposisi Gendhing:
- Gendhing Pambuka : Ladrang Prabu Mataram Slendro Sanga
- Gendhing Soran : Gendhing Sawunggaling Laras Pelog Pathet Lima, Kendhangan Sarayuda
- Gendhing Srimpi : Srimpi Renggawati
- Gendhing Lirihan I : Gendhing Panglipur Driya, Laras Pelog Pathet Nem, Kendhangan Sarayuda
- Gendhing Lirihan II: Gendhing Kanyut Laras Slendro Pathet Sanga, Kendhangan Jangga
- Gendhing Lirihan III : Gendhing Ayak-Ayak, Laras Pelog, Pathet Barang, Kendhangan Pinatut
- Panutup : Ladrang Tedhak Saking Pelog Barang
Sinopsis Srimpi Renggawati
Srimpi Renggawati merupakan salah satu tari klasik Yasan Dalem (karya) Sri Sultan Hamengku Buwono V (1823-1855). Tarian ini awalnya dikenal sebagai Srimpi Hadiwulangun Brangta, namun pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono VIII (1921-1939) digubah namanya menjadi Srimpi Renggawati. Srimpi Renggawati dibawakan oleh 5 penari, 4 penari dewasa berperan sebagai dayang, sedangkan 1 penari belia berperan sebagai Dewi Renggawati.
Srimpi Renggawati diangkat dari kisah Prabu Anglingdarma. Alkisah, Prabu Anglindarma memiliki ajian khusus yang diperoleh dari Sang Hywang Nagaraja, yaitu bisa mengetahui bahasa binatang. Dewi Setyawati, istri Prabu Anglingdarma juga ingin menguasai ajian tersebut, namun Prabu Anglingdarma sudah berjanji untuk tidak mengajarkan ajian itu kepada siapa pun.
Dewi Setyawati pun marah dan mengancam akan bunuh diri dengan cara membakar diri. Prabu Anglingdarma tetap teguh pada pendiriannya, dan Dewi Setyawati juga bersikeras ingin bunuh diri. Sebelum mengakhiri hidupnya, Dewi Setyawati berpesan bahwa dirinya akan menitis pada seorang putri dari Bojonegoro.
Selanjutnya dikisahkan usaha Prabu Anglindarma mencari titisan Dewi Setyawati. Di tengah perjalanan, Sang Prabu bertemu dengan dua raksasa putri yang ingin dijadikan istri, namun ditolak. Kedua raksasa tersebut lalu mengutuk Prabu Anglingdarma berubah wujud menjadi seekor burung belibis putih. Prabu Anglingdarma kemudian terbang hingga sampai di Bojonegoro dan bertemu dengan titisan Dewi Setyawati. Sang Prabu kembali menjadi wujud manusia dan bersatu dengan titisan Dewi Setyawati, yang dikenal sebagai Dewi Renggawati.
Srimpi Renggawati
Penampilan Srimpi Renggawati kali ini didukung oleh:
Dewi Renggawati: Sekar Mawardah Sari Ananto
Srimpi:
- Nyi Raden Jajar Widianinghayumatoyo
- Djati Yudaningtyas
- Anita Listyaningrum
- Tri Indriastuti
Pemucal:
- Kanjeng Raden Tumenggung Kusumaningrat
- Nyi Raden Wedana Nuryastutinindyomatoyo
- Nyi Raden Wedana Artyandariretnomatoyo
Penata Gendhing: Mas Panewu Susilomadyo
Pemaos Kandha: Raden Riyo Dwijo Supadmo
Pengedhang: Raden Lurah Ngeksibrongto
Supervisor: Raden Jajar Hardowijoyopadmamatoyo
Produser: Raden Jajar Alisasmintoprobomatoyo