Tamanan Seri ke-34, Anggota Tubuh
- 16-04-2024
Anggota tubuh adalah bagian-bagian tubuh dari ujung kepala sampai dengan ujung kaki. Bagi anak, belajar anggota tubuh memiliki beberapa manfaat, antara lain
- Membantu anak meningkatkan kesadaran diri. Anak yang memiliki kesadaran diri yang baik, cenderung tumbuh menjadi anak dengan rasa percaya diri dan memiliki citra diri positif. (citra diri adalah apa yang individu pikirkan mengenai dirinya sebagai seorang manusia).
- Mengembangkan kemampuan berbahasa. Pada masa anak belajar berbicara, menggunakan anggota tubuh dapat digunakan sebagai sarana untuk berlatih pelafalan dan meningkatkan kosakata.
- Meningkatkan kemampuan motorik. Dengan mengenal anggota tubuh serta dipandu orang tua, anak dapat belajar menggerakkan dan mengeksplorasi lingkungan menggunakan anggota tubuhnya. Misalnya, menggenggam, menunjuk, berjalan, berlari, melihat, dan sebagainya.
- Melatih kemandirian dalam hal kebersihan dan bina diri. Dengan mengenali anggota tubuhnya, anak dapat belajar mengenai anatomi tubuh dan melakukan aktivitas lainnya seperti kebersihan dan kemandirian.
Menurut teori Psikologi, usia ideal anak untuk belajar mengenai anggota tubuh dapat dimulai sejak usia 18 bulan atau ketika anak mulai belajar berbicara. Pada usia ini, anak mulai menunjukkan minat mereka pada hal-hal di sekelilingnya, termasuk anggota tubuh mereka sendiri. Namun demikian, perlu diingat bahwa setiap anak berbeda-beda. Ada anak yang belajar lebih cepat dari sebagian anak lain dan ada yang membutuhkan waktu lebih lama. Orang tua diharapkan mampu membantu anak belajar dengan cara yang menyenangkan seperti melalui permainan, lagu, kartu, atau buku.
Keraton Yogyakarta melalui konten Tamanan seri ke-34, menyajikan sarana belajar dengan kartu bergambar bertemakan “anggota tubuh”. Orang tua dapat mengajak anak bermain dengan kartu yang telah disediakan dengan cara mencetak dan menggunakannya bersama anak.
Kartu bergambar dalam konten ini ditulis menggunakan 2 bahasa, yakni bahasa Indonesia dan bahasa Jawa dengan penulisan JGST (Javanese General System of Transliteration), PUJL (Pelatinan Umum Jawa Latin), serta aksara Jawa. Hal ini bertujuan untuk mengenalkan kembali masyarakat pada bahasa Jawa dan beberapa jenis penulisannya. Aktivitas dengan kartu bergambar dapat dimainkan dari berbagai jenjang usia mulai dari anak usia 3 tahun sampai anak usia sekolah, bahkan remaja dan orang dewasa yang ingin belajar bahasa Jawa.
Simak kartu bergambar dan audio pengujaran dalam pranala berikut.